Ngeri! Ternyata Ini Alasan Mengapa Penembak Untuk Eksekusi Hukuman Mati Harus 13 Orang

- 22 Oktober 2022, 16:07 WIB
Ngeri! Ternyata Ini Alasan Mengapa Penembak Untuk Eksekusi Hukuman Mati Harus 13 Orang
Ngeri! Ternyata Ini Alasan Mengapa Penembak Untuk Eksekusi Hukuman Mati Harus 13 Orang /Tangkapan layar TikTok @bang ari

TERAS GORONTALO - Indonesia merupakan salah satu negara yang akan memberikan hukum bagimu masyarakat yang bersalah.

Salah satu hukuman yang terberat adalah vonis mati atau eksekusi mati yang dijatuhkan kepada seseorang.

Namun ternyata dalam aksi eksekusi tersebut ada 13 orang regu penembak yang dikawal 1 perwira untuk melakukan aksi tersebut.

Lalu apa sebenarnya alasan mengapa aksi penembakan bukan hanya dilakukan oleh 1 anggota penembak saja?

Baca Juga: Sistem Operasi iPhone Jadul Tidak Bisa Akses WhatsApp, Ini Alasannya

Dilansir dari channel TikTok @Bang Ari, Sebuah eksekusi mati atau hukuman mati merupakan sebuah hukuman yang ditetapkan oleh pengadilan karena pelanggaran yang di lakukan.

Dalam prosesnya, hukum di indonesia melakukan vonis mati dengan cara menembak dengan regu penembak.

Regu penembak biasanya merupakan dari pihak  kepolisian.

Baca Juga: Wakil Presiden Tekankan Penarikan Obat Penyebab Gagal Ginjal Akut

Regu penembak tersebut terdiri dari 14 orang yakni 1 bintara, 12 tamtama dan 1 lagi merupakan perwira.

Perwira merupakan seorang pemegang kendali dalam melakukan aba aba penembak.

Nantinya para Algojo atau regu penembak ini disuruh untuk membidik bagian jantung dari terpidana mati.

Baca Juga: Beasiswa Santri Baznas Dibuka! Simak Tata Cara Pendaftarannya

Dari 13 pemegang senjata ini, ternyata hanya ada beberapa dari penembak yang senjatanya berisi peluru tajam dan sisanya hanya berisi peluru hampa.

Ternyata hal itu dilakukan untuk menjaga psikologis dari penembak karena menghabisi nyawa merupakan tugas yang sangat berat dilakukan oleh manusia bahkan seorang Algojo.

Meskipun hal itu merupakan sebuah perintah, namun para regu penembak ini akan dihantui rasa bersalah karena sudah menghabisi nyawa seseorang.

Setelah melakukan aksi penembakan, para algojo atau regu penembak akan melakukan dan menjalani bimbingan konseling.

Konesling tersebut dilakukan selama 3 hari untuk menghilangkan trauma dan rasa berdosa oleh regu penembak.

Maka bisa dibayangkan bagaimana merasa berdosa nya seorang diri anggota polisi yang melakukan aksi penembakan jika hanya oleh 1 orang .

Itulah tadi alasan mengapa tim penembak harus dilakukan lebih dari 1 orang bahkan belasan orang.***

Editor: Abdul Imran Aslaw

Sumber: TikTok


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x