TERAS GORONTALO - PDI Perjuangan (PDI Perjuangan) masih betah sendiri dalam kontestasi politik jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Di saat parpol lain sudah membentuk poros koalisi, PDI Perjuangan masih tampil sebagai single fighter.
Beda dengan PDI Perjuangan, yang paling aktif berkomunikasi politik adalah partai NasDem.
Partai NasDem baru saja menjalin komunikasi dengan PKS.
Baca Juga: Anak Pertama Atata Halilintar dan Aurel Digendong Musisi, Penyanyi Hingga Politisi PDI Perjuagan
Sebelumnya, NasDem sudah main mata dengan Demokrat dan partai Golkar.
Poros Parpol lainnya yang terbentuk adalah koalisi Indonesia bersatu yang diisi oleh partai Golkar, PPP dan PAN.
Partai Gerindra juga latah dengan menjalin koalisi dengan PKB. Bahkan Gerindra dan PKB sudah sepakat mengusung Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar sebagai calon Presiden dan Wakil Presiden.
Nah kembali ke PDI Perjuangan, partai nasionalis ternyata belum mau berkoalisi dikarenakan berbagai faktor.
Salah satunya adalah perbedaan platform politik. Dikutip dari Antara, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membeber alasan PDI Perjuangan enggan berkoalisi dengan Demokrat.
Sebut dia, PDI Perjuangan punya basis massa wong cilik yang tidak suka kamuflase politik. Itu menyebabkan PDI Perjuangan sulit bekerja sama dengan partai Demokrat.
"Pendukung PDI Perjuangan ini rakyat wong cilik yang tidak suka berbagai bentuk kamuflase politik. Rakyat apa adanya. Rakyat yang bicara dengan bahasa rakyat sehingga aspek historis itu tetap dilakukan," katanya.
Partai lainnya yang sulit diajak koalisi adalah PKS. Partai ini juga beda langit dan bumi dengan PDI Perjuangan.
Baca Juga: Salah Melangkah PDI Perjuangan Babak Belur di Pilpres 2024, Ganjar Pranowo atau Puan Maharani?
Namun, bener Hasto Kristiyanto, ada waktunya PDI Perjuangan akan membuka komunikasi politik.***