Curhatan Puan Maharani Soal Bung Karno yang banyak Orang Tidak Tahu

4 Juli 2022, 07:25 WIB
Curhatan Puan Maharani Soal Buang Karno yang banyak Orang Tidak Tahu /Antara/

TERAS GORONTALO - Puan Maharani curhat soal Bung Karno, dalam diskusi publik dengan tema 'Bung Karno adalah Arsitek Kemerdekaan Bangsa-bangsa', yang diadakan secara hybrid di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro Nomor 58, Jakarta, Minggu 3 Juli 2022.

Puan Maharani Ketua DPP PDI Perjuangan itu, curhat soal Bung Karno yang membuat jembatan penghubung antar bangsa-bangsa. 

Hal itu disampaikan Puan Maharani saat menjadi keynote speaker dalam acara diskusi tersebut.

Menurut Puan Maharani, Bung Karno dinilai berhasil menghubungkan bangsa-bangsa untuk dapat bergaul dengan cara yang akrab.

Baca Juga: Ini Tanggapan Puan Maharani Soal Wacana Penundaan Pemilu, Hingga Apresiasi Presiden Jokowi

"Menurut saya, Bung Karno aktif membangun 'jembatan' antar bangsa, di situlah beliau menjadi 'arsitek' kemerdekaan bangsa-bangsa dengan semangat membangun tatanan dunia baru," kata Puan Maharani.

Ketua DPR RI itu juga menceritakan bagaimana presiden Soekarno atau Bung Karno meraih gelar Doktor Honoris Cause dari Universitas Berlin pada 1996.

Kata Puan Maharani, Bung Karno meraih gelar doktor di Honoris Cause di Universitas Berlin bidang ilmu Teknik.

"Rupanya Presiden Universitas Berlin mengatakan bahwa menurut mereka Presiden Soekarno telah membuat jembatan yang hebat sekali, yaitu 'a bridge between nation', jembatan yang menghubungkan bangsa-bangsa, jembatan yang membuat bangsa-bangsa dapat bergaul satu sama lain dengan cara yang akrab," kata Puan Maharani.

Baca Juga: Salah Melangkah PDI Perjuangan Babak Belur di Pilpres 2024, Ganjar Pranowo atau Puan Maharani?

Dengan aktifnya Bung Karno membangun jembatan antar bangsa, disitulah ia membuktikan ilmu arsitek yang ia miliki dengan membangun tatanan dunia baru.

Puan Maharani yakin jika bangsa Indonesia dapat mengikuti semangat Bung Karno untuk membangun tatanan dunia baru sesuai dengan keinginannya sejak muda, yakni mewujudkan kemerdekaan Indonesia.

Dalam pledoi Bung Karno yaitu "Indonesia Menggugat" pada 1930 yang menentang kolonialisme dan imperialisme serta pidato pad 1 Juni 1945.

Disitu jelas bahwa Bung Karno menginginkan kemerdekaan Indonesia dengan dasar falsafah dan ideologi negara yakni Pancasila.

Baca Juga: Pilpres 2024, Hasil Survei Ganjar Pranowo dan Puan Maharani, Mana yang Unggul?

"Maka terlihat sebuah kesinambungan pemikiran Bung Karno tentang tatanan dunia yang baru yang beliau bayangkan dan perjuangkan,". 

"Dari pemikiran dan perjuangan Bung Karno, dapat kita lihat bahwa tatanan dunia baru dimulai dengan pembangunan karakter bangsa, yang berdaulat dengan semangat gotong royong yang di dalamnya ada spirit Bhineka Tunggal Ika, toleransi dan cinta tanah air dan bangsa," ujar Puan Maharani.

Kemudian ketika Indonesia merdeka, Bung Karno juga turut membantu negara lain untuk memperoleh kemerdekaan yang kemudian bisa menghelat Konferensi Asia Afrika dengan melahirkan Dasaasila Bandung. 

Pada sidang PBB pada tahun 1960, Bung Karno menyampaikan dengan jelas bagaimana visinya tentang dunia yang terbebaskan dari imperialisme dan kolonialisme, terbebaskan dari penjajahan dan penindasan.

"Konsistensi dan keteduhan pemikiran Bung Karno pula yang kemudian melahirkan games of the new emerging forces sebagai wujud nyata konsistensi perjuangan tatanan dunia yang baru dalam berbagai aspek kehidupan," katanya.

Dia juga menuturkan, setiap tempat yang didatangi Bung Karno terjangkit virus untuk menggelorakan semangat nasionalisme, gotong-royong, Bhinneka Tunggal Ika, semangat toleransi dan semangat kemandirian.

Contohnya, bagaimana pemimpin Uni Soviet tertular semangat toleransi beragama ketika menyinggahi Masjid di A St Petersburg.

"Mari kita teruskan perjuangan Bung Karno yang pernah mengatakan 'kita bukan saja harus mendirikan negara Indonesia merdeka, tetapi kita harus menuju pula kepada kekeluargaan bangsa-bangsa," tutup Puan Maharani.

Diketahui, Turut hadir dalam Diskusi tersebut, Arsitek dan Peneliti Karya Arsitektur Bung Karno, Dr. Ir. Yuke Ardhiari, MT.

Selain itu, hadir pula Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Aaidul Hidayat dan Hamka Haq, Sekretaris BKN Pusat PDIP Rano Karno, Ketua Panitia Acara Agustina Wilujeng, dan sejumlah kader PDIP lainnya. Acara ini dimeriahkan juga oleh Harvey Malaiholo dan Lita Zein.***

Editor: Agung H. Dondo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler