Network
TERAS GORONTALO- Setelah sebelumnya memberi sinyal bakal mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, kini Jokowi balik arah.
Dalam sejumlah statmen beberapa hari terakhir, Jokowi terlihat secara eksplisit memilih Prabowo Subianto sebagai penerusnya.
Diucapkan dalam momen bercanda, tapi canda Jokowi selalu diulang-ulang dan itu bisa saja menjadi kebenaran.
Baca Juga: Terungkap Sosok Vegapunk di Dunia Nyata, Eiichiro Oda ternyata mengambil inspirasi Dari Sini!!!
Rocky Gerung dalam akun Youtube Rocky Gerung Official menuturkan, Jokowi agaknya sudah menunjuk Prabowo Subianto sebagai penerusnya.
Berarti Jokowi membuang Ganjar Pranowo.
Menurut Rocky Gerung, alasan Jokowi memilih Prabowo adalah lebih aman.
"Pak Prabowo Subianto dapat mengamankan Jokowi setelah selesai memerintah," katanya. Menurut dia, Jokowi punya potensi bakal dipersoalkan di kemudian hari.
Dan Prabowo bisa mengamankan Jokowi.
"Pak Jokowi percaya pada Prabowo, ia telah menunjukkan kesetiannya dari oposisi menjadi pengabdi setia," katanya.
Baca Juga: Anis Baswedan Bebas Pilih Calon Wakil di Pilpres 2024, Bagaimana Hubungan Surya Paloh dengan Jokowi?
Ungkap dia, hal lain yang jadi kekuatan Prabowo Subianto adalah pemahaman terhadap politik global.
Dan Prabowo Subianto sepulang dari AS rupanya bisa meyakinkan Jokowi tentang perlunya pemimpin 2024 memahami politik global.
"Tantangan 2019 beda dengan 2024," katanya.
Rocky Gerung menilai Megawati Sukarnoputri lebih nyaman menitipkan Puan Maharani pada Prabowo daripada kepada Ganjar Pranowo.
Rocky Gerung menuturkan, Ganjar Pranowo dibanding Prabowo tidak ada apa apanya.
Baca Juga: Survei CSIS Pilpres 2024: Ganjar Pranowo Kalahkan Prabowo Subianto, Anies Baswedan Membayangi
Ganjar Pranowo tak bisa berbuat banyak untuk Jawa Tengah.
Dia juga tidak punya pengetahuan tentang politik global, salah satu syarat Presiden 2024 di tengah ancaman global dan resesi.
Ganjar sebut dia hanya jago di tik tok.
Ditanya host apakah Rocky Gerung punya wangsit. Rocky Gerung menyebutnya Dejavu. "Pak Prabowo kalah Pilpres lantas masuk Kabinet, ia kemudian dihujat pemilihnya, tapi belakangan mereka sadar bahwa strategi Prabowo adalah seperti itu, dan Jokowi juga percaya pada Prabowo," katanya. ***
