Jelang Pemilu 2024, Megawati Kembali Ingkatkan Kader Soal Prinsip Pro ‘Wong Cilik’

- 26 Februari 2023, 19:05 WIB
Jelang Pemilu 2024, Megawati Kembali Ingkatkan Kader Soal Prinsip Pro ‘Wong Cilik’
Jelang Pemilu 2024, Megawati Kembali Ingkatkan Kader Soal Prinsip Pro ‘Wong Cilik’ /DPP PDIP

TERAS GORONTALO – Menjelang Pemilu 2024, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri kembali mengingatkan kader PDIP untuk selalu menghidupkan prinsip pro ‘Wong Cilik’.

Pesan dari Megawati tersebut diteruskan langsung oleh Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (Sekjen PDIP) Hasto Kristiyanto meneruskan pesan Megawati Soekarnoputri bagi para kader. Salah satunya untuk selalu menghidupkan prinsip pro ‘wong Cilik’ yang sejak dulu dipegang PDIP.

Menurut Hasto, partainya memprioritaskan kesejahteraan rakyat-rakyat kecil.

“PDI Perjuangan wajib berjuang bagi 'wong cilik', petani, buruh, dan nelayan, untuk diberdayakan dan dididik lewat politik anggaran guna dibebaskan dari kemiskinan. Untuk membuktikan Pancasila membebaskan 'wong Cilik',” kata Hasto.

Baca Juga: Hasil Survey LSI: Elektabilitas Tiga Tokoh Muda Ini Paling Potensial Jadi Cawapres, AHY Tertinggi

Hal ini sebagaimana dilansir TerasGorontalo dari PikiranRakyat dalam artikel berjudul “Sekjen PDIP Ungkap Pesan Megawati Jelang Pemilu 2024: Kader Wajib Berjuang bagi 'Wong Cilik'”.

“Karena seperti kata Bung Karno, Tuhan bersemayam di gubuknya si miskin,” ucapnya lagi kepada ribuan kader, di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Minggu, 26 Februari 2023 dikutip Antara.

Dia melanjutkan, ideologi ini diturunkan dari Bung Karno sebagai perumus Pancasila sebagai falsafah dasar Indonesia. Digali dari rakyat sendiri, Bung Karno terinspirasi dari sosok Pak Marhaen sehingga timbul kesadaran bahwa kesejahteraan rakyat merupakan inti perjuangan PDIP.

"Para kader muda partai harus memahami, mendalami, dan melaksanakan tiga perspektif ini," katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.

Menguraikan ketiga perspektif, yang pertama kata dia adalah historis atau kesejarahan. Pasalnya, PDIP adalah partai akarnya dari rakyat, sejak Bung Karno mendirikan Partai Nasionalis Indonesia (PNI) tahun 1928.

Baca Juga: Cak Imin dan Airlangga Bertemu, Koalisi Besar KIR dan KIB Potensi Terjadi di Pilpres

“Pespektif historis ini penting bahwa PDI Perjuangan bukan partai kemarin sore, PDI Perjuangan ditempa perjuangan dan pengalaman. Partai ini masih tetap ada sampai sekarang. Itu karena dukungan rakyat. Tanpa dukungan rakyat kita takkan ada,” kata dia.

Dengan demikian, Hasto mengimbau para kader PDIP terutama dari kalangan generasi muda, untuk melestarikan estafet tugas mensejahterakan rakyat itu. Didasari oleh ide dan gagasan Bung Karno, PDIP harus konsisten bersatu dengan rakyat dan menggerakan program yang konkret untuk publik.

“Ibu Mega selalu menginstruksikan kepada tiga pilar partai untuk selalu memberikan perhatian kepada rakyat. Berpolitik bukan berorientasi pada elektoral semata,” ujarnya.
Dia melanjutkan, kader PDIP wajib memahami penuh ideologi Pancasila. Terutama nilainya yang menjadi ideologi bangsa sekaligus landasan kebijakan untuk kehidupan rakyat yang lebih makmur, lebih cerdas, dan lebih melek ilmu pengetahuan serta teknologi (iptek).

“Tanpa kuasai iptek, tanpa kembangkan pendidikan anak, maka kita takkan mungkin jadi bangsa maju,” kata dia.

Baca Juga: Menteri Dari PDIP Pernah Lima Tahun Dicuekin Jokowi, Pengakuan Panda Nababan

Adapun perspektif ketiga adalah kerakyatan. Menurut Hasto, seluruh kader muda PDIP perlu menghidupkan api semangat kerakyatan. Apalagi, mengingat fakta PDIP menang Pemilu dua kali berturut-turut berkat dukungan dari masyarakat.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto melontarkan tiga perspektif saat menghadiri Perayaan HUT Ke-50 PDIP bersama ribuan kader dan simpatisan di alun-alun kota, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Minggu, 26 Februari 2023.***(Siti Aisah Nurhalida Musthafa/Pikiran-Rakyat)

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x