TERAS GORONTALO -- Oesman Sapta Odang (OSO), telah sukses menjadi pengusaha ternama di Indonesia.
Saat ini, OSO menjabat sebagai Ketua Umum Partai Hanura, periode 2010-2024 menggantikan Wiranto.
Berbagai kerajaan bisnis, telah digeluti oleh OSO, mulai dari properti, perkebunan, transportasi dan investasi.
Namun, untuk membangun kerajaan bisnisnya, OSO rupanya memulainya dari nol dan sempat jualan rokok di pelabuhan.
Dilansir Teras Gorontalo dari kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, mengulas tentang sepak terjak Ketua Umum Partai Hanura, membangun kerajaan bisnis-nya.
Menurut OSO, sewaktu kecil dia terlahir dari keluarga yang tergolong sederhana di kampungnya, Kalimantan Barat.
Saat usianya berumur 8 tahun, dia telah ditinggalkan oleh sang ayah bernama Odang, asli Palopi, Sulawesi Selatan.
Tak mau membebani sang ibu Asnah Hamid, kala dirinya sudah berumur 16 tahun, dia berjualan rokok di pelabuhan.
"Usaha ini mulai dari bawah semua, saya itu umur 8 tahun papa saya sudah meninggal. Umur 16 tahun tidak kemampuan untuk sekolah,sehingga saya harus jual rokok di depan pelabuhan," ujarnya.
Menurutnya, saat dia menjual rokok di pelabuhan, sering fluktuatif keuntungannya. Adakalanya, untuk dan rugi.
"Tekor terus, rokok dari kapal, titip ke saya, modalnya kecil," ujarnya.
Gegara hal itu, dia memutuskan untuk bekerja sebagai tukang pikul karet dari gudang ke kapal.
"Pikul karet dari gudang ke kapal hasil sadapan, total berat 30Kg," ujarnya,
Seiring berjalannya waktu, OSO menjadi salah satu gosir rokok di seluruh Kalimantan Barat.
"Akhirnya saya dagang dengan anak kapal, saya menjadi grosir rokok seluruh Kalbar," katanya.
Selain menjadi grosir rokok, dia juga menambah bisnisnya berjualan sayur yang didapati di Jawa.
"Kemudian saya dagang sayur, dari Pontianak saya bawa kelapa dan jahe. Saya jual sayuran, kentang kol dari Jawa, dan untungnya berlipat-lipat," ujarnya.
Dia menuturkan, yang mengambil sayuran dan rokok bukanlah orang pribumi, melainkan warga keturunan Tionghoa.
"Ambil barang dari saya orang China yang di Kalbar, ambil sama saya, sampai saya kuasai sayur dan grosir rokok," katanya.
Selain itu, OSO menjelaskan, dialah orang pertama yang membangun rumah murah 150 rumah di Kalimantan Barat.
"Itulah menjadi konsep Cosmos Batubara (rumah murah, red) di Kalimantan Barat," katanya.
Dengan begitu, dia menjadi tumpuan keluarganya untuk menaikan taraf ekonomi.
"Ini merupakan semangat juag dari seorang anak, yang tidak ada apa-apa, betul-betul bisa menghidupi keluarga saya," katanya.
Kunci kesuksesan dirinya menjadi pengusaha adalah, dia tidak pernah mengucilkan orang.
"Bukan saya bangga, menjadi pertanyaan saya kenapa saya begitu, saya tidak pernah mengucilkan orang. Apalagi, keluarga saya," ujarnya.
Setelah bisnisnya berkembang, OSO merambah ke bidang kontraktor. Dialah, menjadi kontraktor,membangun Jembatan Kapuas.
"Saya minta kepada Presiden Soeharto agar dibangunkan. Jadilah Jembatan Kapuas, saat saya menjadi Ketua HIPMI dan Ketua Kadin, Kalimantan Barat, masuk usia 22 tahun," ujarnya.
Berikut ini, sejumlah bisnis Oesmas Sapta Odang, pengusaha tajir, Ketua Umum Partai Hanura.
Bidang Properti
The Stone Hotel Bali, Makota Kaying Hotel di Kamantan Barat, Clay Hotel di Jakarta, Grand Mahkota Hotel di Pontianak dan Living Green di Permata Hijau, Jakarta.
Bidang Investasii
PT OSO Sekurities
Bidang Pertambangan
PT Karimun Granite, PT Total Orbit Prestasi, tambang Batubara, PT Mangan Kupang Industri, Bauksit di Sukadana
Bidang Transportasi
Enggang Air Sercice, PT Enggang Angkasas Sarana, PT Pelayaran Al-Falah, transportasi cargo.
Bidang Perkebunan
PT Aria Hijau Alam Lestari, lahan sawit 20ribu Hektrare di Mempawah Kalimantan Barat.
Bidang Perikanan
PT Industri Perikanan Sukadana, pengelolaan ikan terpadu dan udang segar serta produk turunan ikan. ***