TERAS GORONTALO – Letnan Jenderal TNI, Ahmad Yunus Mokoginta. Panglima pembasmi PKI di Sumatra adalah Jendral TNI yang lahir di Kota Kotamobagu pada 28 April 1921.
A.Y. Mokogintaa atau Ahmad Yunus Mokoginta selain dikenal sebagai panglima pembasi PKI di Sumatra juga menjadi salah satu penanda tangan Petisi 50 bersama dengan Jenderal Nasution, Kapolri Hoegeng Imam Santoso dan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin.
Ahmad Yunus Mokoginta, sebelum dikenal sebagai pembasmi PKI di Sumatra adalah putra keturunan Raja Bolaang Mongondow yang tinggal di tanah jawa mengikuti ayahnya, Abraham Patra Sugeha.
Baca Juga: Polemik Tuhan Bukan Orang Arab, Jendral Dudung di Bela Menag
Sebagai Panglima Komando Antar Daerah (Koanda) di Mendan, Sumatra. Ahmad Yunus Mokoginta memiliki peran sebagai Panglima yang terlibat dalam penumpasan PKI di Sumatra.
Ahmad Yunus Mokoginta memiliki kesamaan dengan kebanyakan orang Masyumi di Sumatra yang sangat benci dengan komunis yang saat itu diwakilkan oelh Prtai Komunis Indonesia atau PKI.
A.Y. Mokoginta memiliki seorang kakak yang bernama Bua Hadidjah Lena Mokoginta atau Magdalena Mokoginta yang menikah dengan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Pertama yakni Raden Said Soekanto.
Baca Juga: Jendral Hoegeng, Salah Satu Peraih Nominasi Polisi Paling Jujur Menurut Gus Dur
Saat itu Ahmad Yunus Mokoginta dan Magdalena Mokoginta ikut tinggal di pulau jawa bersama ayah mereka Abraham Patra Mokoginta yang merupakan Jogugu (Petinggi Kerajaan Bolaang Mongondow) yang diasingkan oleh pemerintah kolonial belanda karena mendukung Gerakan Serikat Islam (SI) di Kotamobagu.