Baru Terungkap! Ayah Brigadir J Diperlakukan Seperti Teroris, Samuel Hutabarat : Rumah Kami Dikepung

5 Oktober 2022, 06:15 WIB
Baru Terungkap! Ayah Brigadir J Diperlakukan Seperti Teroris, Samuel Hutabarat : Rumah Kami Dikepung /Tangkapan layar YouTube Uya Kuya TV/

 

TERAS GORONTALO – Kasus pembunuhan berencana yang menewaskan Brigadir J masih terus bergulir.

Saat ini, publik tengah menanti-nanti kelanjutan kasus yang menyeret Ferdy Sambo sebagai otak dibalik skenario pembunuhan berencana terhadap ajudannya.

Setelah berkas kasus Brigadir J menjadi P21, maka langkah selanjutnya yang menjadi penantian tiada akhir adalah persidangan yang akan segera berlangsung.

Baca Juga: Isi Chat WA Putri Candrawathi dan Brigadir J Sebelum Sang Ajudan Dibunuh 'Ibu Boleh kembalikan Senjata Saya'

Sepanjang kasus berjalan, banyak yang hal yang sedikit demi sedikit terungkap ke publik, mulai dari penggunaan jet pribadi saat mengantar Hendra Kurniawan, dugaan pelecehan di Magelang yang menurut Bripka RR tidak ada, hingga perlakuan intimidasi yang ternyata sempat diterima pihak keluarga Brigadir J.

Sebelumnya sudah pernah diberitakan setelah pemakaman pertama Brigadir J dilangsungkan, ada tindakan intimidasi yang diduga dilakukan oleh Brigjen Pol Hendra Kurniawan.

Mantan Karo Paminal Divisi Propam Polri itu, diduga telah mengintimidasi keluarga, terutama terkait kronologi tentang kematian anak mereka, Brigadir J.

Dilansir dari kanal YouTube Uya Kuya TV, ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat, menyebutkan ketika jenazah dibawa ke rumah mereka di Sungai Bahar, Muara Jambi, benar jika awalnya keluarga mereka tidak diperbolehkan untuk membuka peti jenazah.

Baca Juga: One Piece : Teknik Spesial yang Dimiliki Buah Iblis Katakuri, Luffy Kalah Telak

Sebuah surat pun diberikan sebagai kelengkapan proses serah-terima jenazah anaknya, yang dibawa oleh Leonardo Simatupang.

“Memang awalnya itu, tidak diperbolehkan itu dibuka peti jenazah. Jadi disodorkan satu surat serah terima jenazah. Waktu itu yang menyodorkan itu pak Leonardo Simatupang. Jadi, saya enggak mau tanda tangan, sebelum dibuka itu peti jenazah,” ucap Samuel Hutabarat.

Negosiasi pun terjadi antara kedua belah pihak, hingga akhirnya keluarga Brigadir J diizinkan untuk membuka peti jenazah, meski hanya sampai sebatas dada.

“Sesudah saya buka, yang saya lihat pertama sekali wajahnya ada luka di hidung, di jahit di bibir, dan di kelopak mata, dan di bawahnya lagi ada. Jadi yang diperbolehkan saya buka kancing bajunya hanya dua. Memang saya bilang harus saya lihat dulu, bekas tembakan itu,” kata Samuel Hutabarat.

“Yang diperbolehkan hanya dua kancing. Saya lihatlah lubang di sini (sudut kanan atas dejat pundak). Saya belum bisa waktu itu memastikan apakah lubang peluru atau apa, penting ada di sini lubang,” bebernya menambahkan.

Baca Juga: Lagi! Istri Ferdy Sambo Kembali Tuai Sorotan, Putri Candrawathi Disebut Dapat Hak Istimewa, Apa Itu?

Luka-luka yang ada di wajah dan tubuh Brigadir J ketika itu, dinilai ganjil dan terutama pada bagian wajah, di mana rahang Brigadir J ternyata telah bergeser.

Sayangnya ketika ditanyakan, Leonardo Simatupang menjawab jika dirinya hanya diminta untuk mengantarkan jenazah saja, tidak tahu menahu dengan kronologi sebenarnya.

“Saya tanya, ‘Ini kronologinya ini kami gak tahu. Kami hanya mengantar’ kata si pak Simatupang tadi. Nanti sesudah dalam beberapa hari ini datang dari Jakarta, untuk ke sini untuk memberitahu kronologi,” tuturnya menjelaskan.

Samuel Hutabarat pun menyebutkan bahwa ketika itu memang hasil autopsi tidak ada yang diberikan kepada mereka.

Pihak yang membawa jenazah Brigadir J hanya menyebutkan jika hasil autopsi baru akan keluar dalam dua sampai tiga minggu.

Baca Juga: Bharada E Siap Beri Kejutan di Sidang Ferdy Sambo, Ronny Talapessy: Kami Akan..

Kemudian dia pun menjelaskan terkait perdebatan yang sempat terjadi setelah pemakaman dilakukan, di tanggal 11 Juli 2022.

Ketika itu keluarga tengah melakukan adat Batak yang disebut Indahan Sipaet-paet, yang dilakukan untuk menjauhkan keluarga dari musibah yang serupa.

“Lepas Maghrib kami masuk ke rumah. Tidak lama berselang, rombongan dari pak Hendra ini datang. Kita kan tinggal di rumah guru. Masih di rumah perumahan guru. Di sebelah adik-adik ipar saya sama anak-anaknya. Saya sendiri di sebelah,” ujarnya.

“Tiba-tiba datang rombongan, entah dari mana-mana itu, masuk ke dalam. Adik ipar saya beserta anak-anak, keponakan ini menjerit-jerit, ketakutan. Seperti kami teroris saja dibikin,” kata Samuel Hutabarat, dikutip oleh Teras Gorontalo dari kanal YouTube Uya Kuya TV, Senin, 03 Oktober 2022.

Dijelaskan jika rombongan yang dibawa oleh Hendra Kurniawan ini datang tanpa permisi dan masuk ke dalam rumah tanpa mengucapkan salam apa pun.

Baca Juga: Cicilan Rizky Bilar Bernilai Bombastis? Lesti Kejora Bingung, Terima Hadiah Namun Jadi Beban Pribadi

“Entah dari mana-mana, Kita dalam keadaan duka, enggak begitu memperhatikan satu per satu, kan. Gorden-gorden pun waktu itu sempat ditutup,” imbuhnya.

Apa yang diperbuat oleh rombongan itu pun cukup membuat keluarga geram, karena cara mereka yang tidak sopan saat bertamu ke rumah orang lain.

Bahkan tante dari Brigadir J pun ternyata sudah sempat marah dan menegur sikap rombongan tersebut.

“Tidak lama kemudian datanglah pak Hendra, masuk ke ruangan sebelah, tempat duduk saya tadi. Saya persilahkan masuk. Jadi, pak Hendra ini menceritakanlah soal kronologi. Itu kedatangan orang itu. Diceritakanlah kronologi kematian almarhum Josua ini,” jelasnya.

Kronologi kematian Brigadir J, dijelaskan oleh Hendra Kurniawan secara panjang lebar.

Di mana ketika itu, disebutkan jika keluarga Ferdy Sambo mampir ke rumah, yang menjadi tempat untuk melakukan PCR.

Karena memang sejak dulu, rumah tersebut selalu menjadi tempat mereka melakukan tes PCR, setiap kali akan atau kembali dari luar kota.

“Sesudah PCR, ibu Putri ini katanya masuk ke kamar untuk beristirahat sambil menunggu hasil PCR. Lagi istirahat di kamar, masuklah si almarhum. Masuk almarhum ke kamar, mau berbuat tidak senonoh,” jelas Samuel Hutabarat.

“Jadi ibu Putri ini menjerit, almarhum menodongkan senjata. Ibu ini menjerit, si almarhum jadi gelisah, keluar dia dari dalam kamar. Pas di depan pintu kamar utama dari lantai atas, si Bharada E menanya almarhum, ‘ada apa bang’. Si almarhum tidak menjawab dengan kata-kata, langsung mengacungkan senjata,” sambungnya, membeberkan kronologi yang diberikan Hendra Kurniawan.

Kurang lebih kronologi yang dijelaskan kepada keluarga saat itu, sama persis dengan yang beredar saat awal kasus ini mencuat ke publik.

Terutama informasi yang menyebutkan jika Brigadir J menembak sebanyak 7 kali dalam jarak 5 sampai 7 meter, namun semuanya meleset.

Sedangkan Bharada E, sebagai bentuk pembelaan diri balas menembak sebanyak 5 kali, dan kesemua peluru tersebut mengenai tubuh Brigadir J.

“Masa’ 5 sampai 7 meter jarak tembak, tidak ada yang kena. Yang menembak anak saya yang duluan. Soalnya almarhum katanya nembak pakai dua tangan megang senjata. Jadi saya tanya lagi, ‘Maaf pak Jenderal. Ini kalau nembak dua tangan, mana lebih akurat menembak, megang senjata dua tangan, daripada satu tangan?” kata Samuel Hutabarat.

“Saya rasa saya nda mengerti pistol tembak-menembak. Lebih akurat menembak pakai dua tangan. Dia udah panik si almarhum, si Bharada E pun berlindung di tangga, itulah alasannya,” lanjutnya menambahkan.

Baca Juga: Bukti Baru Terkuak, Pengakuan Kekasih Brigadir Bikin Putri Candrawathi Semakin Terpojok

Karena panik itulah kemudian perwakilan dari rombongan tersebut menyebutkan, ada bekas tembakan Brigadir J pada dinding rumah yang menjadi TKP.

Namun ternyata kronologi yang disampaikan oleh rombongan Hendra Kurniawan itu, tidak dipercaya oleh Samuel Hutabarat.

Karena dari riwayat pendidikan kepolisian Brigadir J, diketahui jika dia merupakan lulusan dari Brimob Watukosek, yang dinilai ayah almarhum pasti sudah mengajarkan strategi tembak-menembak atau perang setengah militer pasti setidaknya sudah pernah dipelajari.

“Kan itu rumah Jenderal, pak. Bintang dua. Pengamanannya sangat kuat. CCTV pasti ada di rumah itu, apalagi menghadap pintu kamar utama. Itu aja diperiksa,” sebutnya.

"Datanglah Kombes yang di sebelah kiri pak Hendra, saya lupa nama itu. Datang dia bilang gini, ‘Pak, saya bukan bilang tidak ada CCTV di rumah itu ya, soalnya itu rumah dinas, di sana kurang lengkap. Di arah kamar yang bapak bilang itu tidak ada CCTV,’ katanya,” terang Samuel Hutabarat menyebutkan alasan tidak adanya CCTV di TKP.

Mendengar hal tersebut, Samuel Hutabarat mengatakan jika istrinya, yang notabene adalah ibu dari Brigadir J datang menghampiri sambil menahan emosi.

“Ini di lingkungan sekolah ini, ya, tiap ruangan ada CCTV. Di kantor sana kita buka CCTV, pasti nampak berapa orang dan jam berapa kalian datang ke sini tadi,” tutur Samuel Hutabarat, mengulang ucapan istrinya ketika itu.

Baca Juga: One Piece : Benarkah Ivankov Mengubah Vegapunk Menjadi Wanita?, Luffy Akan Terkejut Jika Tahu Siapa Ibunya

Sayangnya, sikap yang tidak pantas justru ditampakkan oleh Kombes itu, di mana dia langsung memarahi ibu Brigadir J dan menuduhnya telah memojokkan polisi.

“Tapi datang si Kombes itu, ngomong sama istri, ’Ibu jangan memojokkan polisi’, marah itu. Jadi saya bilang, ‘Pak, kamu itu maunya kami dengar? Kami kamu bilang memojokkan polisi. Kamu itu yang mengintimidasi”, saya bilang. Langsung dia pamitan sama pak Hendra, keluar,” tukasnya.

Nada marah yang keluar ketika sang Kombes memarahi istrinya itu, justru membuat Samuel Hutabarat tidak terima.

Karena terkesan bahwa pihak keluarga Brigadir J harus mendengarkan omongan rombongan dari Divisi Propam itu, sedangkan mereka tidak ingin mendengarkan ucapan keluarga yang tengah berduka.

Bahasa yang tersirat dalam ucapan si Kombes itu, dianggap telah mengintimidasi keluarga mereka, yang notabene di sini adalah korban.

Apalagi kedatangan mereka yang mendadak tanpa disertai sopan santun, dan cara mereka memperlakukan keluarga yang tengah berduka, dinilai seolah-olah menganggap keluarga Brigadir J itu sebagai teroris.

“Pada kedatangannya (rombongan Hendra Kurniawan), rumah itu dikepung,” pungkas Samuel Hutabarat.***

Editor: Siti Nurjanah

Sumber: YouTube Uya Kuya TV

Tags

Terkini

Terpopuler