TERUNGKAP Hubungan Tiga Aktor Dirty Vote dengan Mahfud MD, Film yang Dinilai Provokasi

13 Februari 2024, 09:32 WIB
AKHIRNYA TERUNGKAP Hubungan Tiga Aktor Film Dokumenter Dirty Vote dengan Mahfud MD, Film yang Dinilai Provokasi. /

TERAS GORONTALO - Ketiga Aktor film dokumenter Dirty Vote menyedot perhatian hingga menjadi perbincangan public di masa tenang Pemilu 2024.

Ketiga pakar hukum dibalik film Dirty Vote ini menyajikan materi yang mengulas tentang kecurangan Pemilu 2024.

Baca Juga: Viral! Dirty Vote: Mengupas Skenario Kecurangan Pemilu 2024 dalam Film Dokumenter...

Salah satu yang menjadi pertanyaan public adalah mengapa film ini sengaja diunggah pada masa tenang Pemilu 2024.

Ketiganya pun dinilai maghadirkan film provokasi yang berpotensi picu kegaduhan jelang pemilu.

Mereka adalah Zainal Arifin Mochtar, Feri Amsari dan Bivitri Susanti.

Film Dirty Vote memuat narasi dan materi yang menjelaskan bahwa betapa curangnya Pemilu 2024 yang bahkan belum dilakukan.

Salah satu pengamat politik Agus Maryono, menilai jika film documenter Dirty Vote ini masih sebatas suuzon politik oleh pihak oposisi.

Materi dalam film Dirty Vote ini terkesan tendensius.

Terlebih film ini diunggah pasca pemilih sudah benar-benar menentukan pilihan mereka di Pemilu 2024.

Agus kemudian mengungkap bahwa ketiga pakar hukum ini ternyata memiliki hubungan dekat dengan salah satu Cawapres yang akan berkontestasi pada Pemilu 2024.

Baca Juga: 83 Lembaga Survey Yang Mendaftar ke KPU Untuk Pemilu 2024, dua diantaranya Belum Memenuhi syarat

Mereka bertiga memiliki hubungan baik dengan Mahfud MD.

Tiga aktor dibalik film yang terkesan memprovokasi ini menjadi tim reformasi hukum dibawah Kemenko Pulhukam yang ketua pengarahnya adalah Mahfud MD.

Masa tenang yang seharusnya digunakan seluruh pihak untuk menenangkan diri demi terciptanya Pemilu yang damai sejahtera.

Namun hal ini justru berbalik, film documenter Dirty Vote justru diunggah di masa tenang pertama.

Agus menilai jika upaya ketiga pakar hukum ini bukan murni untuk meluruskan namun terdapat kepentingan terselubung.

Hal itu juga bisa dilihat dari hubungan mereka dengan Cawapres Mahfud MD.

Oleh sebab itu Agus menilai hubungan ketiga pakar hukum dan semua yang terlibat dalam film Dirty Vote dengan salah satu Capres Cawapres perlu dilacak.

“Ternyata tiga orang ini adalah mantan anak buahnya Mahfud MD” tegas Agus dalam chanal Youtube-nya.

Agus behkan meminta agar video-videonya harus dibagikan dengan tujuan untuk membungkam narasi provokasi jelang Pemilu.

Ketiga actor Dirty Vote ini masuk dalam kelompok kerja reformasi sector peraturan perundang-undangan yang diketuai oleh susi Dwi Harijanti.

Dalam tim ini, ketiga aktor Dirty Vote tidak sendirian, mereka satu tim dengan Erwin Moeslimin Singajuru.

Kemudian ada Aminuddin Ilmar, Erasmus A. T. Napitupulu, Fitriani Ahlan Sjarif, adam Muhsi dan Refki Saputra.

Agus menilai dari data dan fakta telah sangat jelas dugaan mereka bahwa film dokumenter yang dibuat sangat provokatif ini memiliki kepentingan afiliasi politik.

“Patut diduga adanya kepentingan politik” tegas Agus.

Agus menilai data yang disajikan bisa saja benar adanya, namun tidak semua data yang benar ditunggangi untuk tujuan yang tidak benar.

“Pedang yang tajam jika digunakan dalam hal yang baik, maka akan menjadi baik, tetapi dengan kebenaran tajamnya pedang akan bernilai kriminal jika digunakan untuk membunuh seseorang” ucapnya.

Inilah yang disebut dengan politik identias menurut Agus.

Ketiga aktor yang memiliki hubungan dengan Mahfud MD ini dinilai menjustice seseorang, memuat narasi provokatif, mengacak public untuk malawan pemerintah.***

Baca Juga: Begini Besaran Gaji Komisaris Utama Pertamina, Pendapatan yang Dilepas Ahok Usai Mengundurkan Diri, Ternyata..

Editor: Siti Nurjanah

Sumber: KBN Nusantara

Tags

Terkini

Terpopuler