“Ya saya akan menitipkan pesan bahwa jaga kredibilitas kita, jaga integritas dan seterusnya," kata Andika waktu itu.
"Intinya keilmuan, obyektifitas itu harus prioritas kita,” ucapnya lagi.
Tak hanya itu, ia mengaku jika dirinya tak menunjuk langsung dokter F untuk ikut proses otopsi jenazah Brigadir J.
Andika mengatakan jika dokter F justru dipilih oleh Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI).
PDFI ini berisi dokter senior, kompeten, dan menjaga kode etik.
Ia pun menegaskan, terpilihnya dokter F bukan karena atas penilaiannya.
“Ini bukan pilihan saya yang kemudian menawarkan, tapi memang dipilih oleh PDFI," ucapnya.
“Yang jelas kami siap, kami siap karena memang kami punya sumber daya manusianya," katanya lagi.
"Kami juga punya rumah sakitnya seandainya diperlukan,” sambung dia.
Dirinya juga mempersilakan jika PDFI ingin menambah dokter forensik dari TNI.