Profil Andhika Perkasa, Orang Nomor Satu TNI yang Bantu Otopsi Jenazah Brigadir J : Pendidikan Hingga Karirnya

- 17 Agustus 2022, 20:01 WIB
Jenderal Andhika Perkasa, orang nomor satu TNI yang Bantu bantu otopsi jenazah Brigadir J
Jenderal Andhika Perkasa, orang nomor satu TNI yang Bantu bantu otopsi jenazah Brigadir J /Facebook Info TNI/

TERAS GORONTALO - Pada saat otopsi kedua jenazah Brigadir J, jenderal TNI Andika Perkasa ikut mengirim dokter terbaiknya.

Alasan Andika Perkasa mengirim dokter terbaiknya pada otopsi kedua Brigadir J adalah untuk mengungkapkan kebenaran terkait kasus kematian Brigadir J.

Simpati dari jenderal bintang empat ini mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari netizen.

Baca Juga: Simak Profil Kamaruddin Simanjuntak, Pengacara yang Tolak Imbalan Utusan Polri Demi Bongkar Kasus Brigadir J

Bahkan netizen yakin jika kehadiran dokter dari TNI bisa membuka tabir tentang kematian Brigadir J yang janggal di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Tapi tahukah kalian, jika jenderal Andika Perkasa mengawali karirnya dari sebuah tim elit?

Dikutip dari YouTube Uncle Wira yang diposting pada Rabu 17 Agustus 2022 diketahui jika karir militer Andika Perkasa begitu cepat di Era Presiden Jokowi.

Dalam waktu singkat, ia didapuk sebagai Komandan Paspampres hingga menjadi Kepala Staf Angkatan Darat.

Baca Juga: Berikut Rentetan Kronologis Kasus Pembunuhan Brigadir J Hingga Ferdy Sambo Jadi Tersangka

Andika Perkasa, lulusan Akademi Militer (Akmil) 1987 ini, kini menjadi orang nomor satu di TNI Angkat Darat.

Setelah lulus dari Akmil saat berusia 23 tahun, Andika Perkasa mengawali kariernya sebagai perwira pertama infanteri di jajaran korps baret merah, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Grup 2 selama 12 tahun.

Kiprah militer pria kelahiran Bandung, 21 Desember 1964 ini mulai menasional saat dirinya dipercaya sebagai Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat pada bulan November 2013.

Setelah itu, ia pun naik pangkat menjadi perwira tinggi bintang satu dengan pangkat Birgadir Jenderal (Brigjen).

Baca Juga: Deolipa Resmi Laporkan Pengacara Bharada E Ronny Talapessy dengan Pasal 27 ayat 3 UU ITE

Selang dua hari setelah pelantikan Joko Widodo sebagai presiden, pada 2014, Andika Perkasa diberi kepercayaan sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Waktu itu Andika Perkasa masih pangkat Mayor Jenderal (Mayjen).

Saat itu mertuanya, Mantan Kepala BIN Hendropriyono, pernah menjadi penasihat Tim Transisi Presiden Jokowi.

Pada 30 Mei 2016, menantu Hendropriyono ini diberi tugas sebagai Panglima Kodam XII/Tanjungpura.

Hingga akhirnya pada Januari 2018, ia didapuk sebagai Komandan Kodiklat TNI-AD.

Hanya berselang 6 bulan, suami dari Diah Erwiany ini mendapat promosi untuk mengisi posisi bergengsi sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Andika Perkasa menggantikan posisi Letnan Jenderal TNI Agus Kriswanto.

Masih pada tahun yang sama, tepatnya tanggal 22 November 2018, pria yang hobi fitnes ini dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).

Ia menggantikan Jenderal TNI Mulyono yang akan pensiun pada Januari 2019.

Sisip Pesan Penting ke Dokter Forensik

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memastikan satu dokter forensik TNI turut bergabung dalam tim ekshumasi dan otopsi ulang jenazah Brigadir J.

Ia mengungkapkan, dokter forensik yang bergabung dalam otopsi Brigadir J berinisal F.

Selain itu sang dokter diketahui berasal dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.

Setelah memastikan adanya satu dokter forensik yang turut terlibat ekshumasi dan otopsi.

Andika Perkasa pun berpesan agar bisa menjaga kredibilitas dan integritasnya sebagai seorang prajurit TNI.

“Ya saya akan menitipkan pesan bahwa jaga kredibilitas kita, jaga integritas dan seterusnya," kata Andika waktu itu.

"Intinya keilmuan, obyektifitas itu harus prioritas kita,” ucapnya lagi.

Tak hanya itu, ia mengaku jika dirinya tak menunjuk langsung dokter F untuk ikut proses otopsi jenazah Brigadir J.

Andika mengatakan jika dokter F justru dipilih oleh Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI).

PDFI ini berisi dokter senior, kompeten, dan menjaga kode etik.

Ia pun menegaskan, terpilihnya dokter F bukan karena atas penilaiannya.

“Ini bukan pilihan saya yang kemudian menawarkan, tapi memang dipilih oleh PDFI," ucapnya.

“Yang jelas kami siap, kami siap karena memang kami punya sumber daya manusianya," katanya lagi.

"Kami juga punya rumah sakitnya seandainya diperlukan,” sambung dia.

Dirinya juga mempersilakan jika PDFI ingin menambah dokter forensik dari TNI.

“Mau tambahannya pun ada. Intinya kami tidak mengarahkan, pilih-pilih enggak, enggak ada. Pokoknya terserah supaya tidak ada kecurugiaan apa pun,” imbuh dia.

Keluarga 

Istri : Diah Erwiany
Anak : Wiratama Akbar Perkasa

Pendidikan 

Akademi Militer (Akmil) kecabangan Infanteri (1987)

Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (2000)

The Military College of Vermont, Norwich University (Northfield, Vermont, USA).

National War College, National Defense University (Washington D.C., USA).

Karir

Komandan Peleton Grup 2/Para Komando, Kopassus (1987)

Komandan Unit 3, Grup 2/Para Komando, Kopassus (1987)

Komandan Subtim 2, Sat Gultor 81, Kopassus (1991)

Komandan Tim 3, Sat Gultor 81, Kopassus (1995)

Komandan Resimen 62, Yon 21 Grup 2/Para Komando, Kopassus (1997)

Pama Kopassus (1998)

Pamen Kopassus (1999)

Kepala Seksi Kajian Strategi Hankam, Subdit Jaklak, Ditjakstra, Ditjen Strahan, Departemen Pertahanan (2000)

Kepala Seksi Penyusunan, Subdit Jaklak, Ditjakstra, Ditjen Strahan, Departemen Pertahanan (2001)

Pamen Mabes TNI-AD (2001)

Komandan Batalyon (Danyon) 32/Apta Sandhi Prayuda Utama, Grup 3/Sandhi Yudha, Kopassus (2002)

Kepala Seksi Intelijen, Korem 051/Wijayakarta, Kodam Jaya/Jayakarta (2002)

Pabandya A-33, Direktorat A, Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI (2002)

Pabandya IV/Fasdik, Spaban Opsdik, Sdirdik, Kodiklat TNI-AD (2008)

Kepala Bagian Perencanaan, Sdirum, Kodiklat TNI-AD (2009)

Sekretaris Pribadi (Sespri) Kepala Staf Umum (Kasum) TNI (2010)

Komandan Resimen Induk (Danrindam) Kodam Jaya/Jayakarta (2011)

Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera, Kodam I/Bukit Barisan (2012)

Kepala Dinas Penerangan TNI-AD (Kadispenad) (2013)

Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) (2014)

Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura (2016)

Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad) (2018)

Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) (2018)

Kepala Staf Angkatan Darat (2018)

Penghargaan

Bintang Kartika Eka Paksi Nararya

Bintang Yudha Dharma Pratama

Lulusan Terbaik Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat 2000. ****

Editor: Agung H. Dondo

Sumber: YouTube UNCLE WIRA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah