Dalam skenario Ferdy Sambo sebelumnya, mantan Kadiv Propam itu mengaku bahwa peristiwa yang menewaskan Brigadir J adalah tembak-menembak lantaran sang istri, Putri Candrawathi diduga mengalami pelecehan.
Kemudian, spekulasi lain kembali mencuat yakni adanya hubungan istimewa antara Ferdy Sambo dengan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, lantaran RT menemukan foto keduanya terpampang di kamar milik mantan Kadiv Propam tersebut.
Setelah mencuatnya berbagai spekulasi, muncul locus delicti yang berpindah dari sebelumnya di Duren Tiga ke Magelang.
Baca Juga: Ferdy Sambo Kalah, Putri Candrawathi Malah Menang Banyak?
Menurut skenario yang terjadi di Malang, Putri Candrawathi mengatakan bahwa Brigadir J telah melakukan pelecehan terhadap dirinya.
Keterangan yang diberikan oleh Putri Candrawathi diperkuat dengan keterangan dari para saksi, termasuk Kuat Ma’ruf dan Ferdy Sambo.
Sempat berada dalam kubu Sambo, Bripka RR akhirnya mengubah keterangannya yang mengaku tidak melihat Putri Candrawathi menangis saat di Magelang.
Dia mengatakan bahwa yang dilihatnya menangis pada saat itu adalah asisten rumah tangga keluarga Sambo, Susi.
Bripka RR mengatakan bahwa yang dia lihat saat di lokasi kejadian justru ketegangan yang terjadi antara Brigadir J dan Kuat Maruf, serta Brigadir J yang diantar ke Putri Candrawathi yang sedang berbaring di kamar.