"Sebab pada pertandingan itu suporter Persebaya tidak boleh ikut menonton," kata Mahfud MD
Menurut Mahfud MD insiden tersebut tidak ada aksi pemukulan.
"Suporter di lapangan hanya dari pihak Arema. Oleh sebab itu, para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas. Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar suporter," kata Mahfud MD.
Mahfud MD juga mengatakan bahwa sebelumnya aparat keamanan telah mengusulkan agar pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya dilakukan pada sore hari.
Hal itu bertujuan agar jumlah penonton yang hadir sesuai dengan kapasitas stadion.
Diketahui kapasitas orang di Stadion Kanjuruhan Malang yaitu sekitar 38.000 orang.
Namun ternyata usulan tersebut tidak dilaksanakan oleh pihak panitia pelaksana.
Pertandingan tetap dilaksanakan pada malam hari bahkan tiket yang dicetak 42.000.
Diketahui peristiwa di Stadion Kanjuruhan Malang tersebut sudah memakan korban meninggal dunia sebanyak 125 orang yang teridentifikasi.