ASTAGA! Kekerasan Terhadap Anak Terjadi di Sulut, Sang Ibu Tega Usir dan Aniaya Anaknya. Apakah Baby Blues?

- 5 Januari 2023, 22:27 WIB
ASTAGA! Kekerasan Terhadap Anak Terjadi di Sulut, Sang Ibu Tega Usir dan Aniaya Anaknya. Apakah Baby Blues?
ASTAGA! Kekerasan Terhadap Anak Terjadi di Sulut, Sang Ibu Tega Usir dan Aniaya Anaknya. Apakah Baby Blues? /Tangkapan layar akun facebook @Thysa Damopoli'i/edit Teras Gorontalo/

Pasca melahirkan, hormon dalam tubuh para ibu ini masih belum kembali normal, kondisi ini bisa memicu baby blues.

Selain itu, kehadiran si kecil juga membawa banyak perubahan drastis dalam diri dan kehidupan para ibu. 

Merawat si kecil membuat para ibu kurang tidur dan mengalami rutinitas yang berbeda.

Hal-hal seperti itulah yang menjadi penyebab utama baby blues.

Belum lagi kalau para ibu tidak mendapat dukungan yang cukup dari orang terdekat seperti keluarga atau suami. 

Bahkan mendengar komentar negatif dari orang lain juga bisa memperparah baby blues dan membuat para ibu semakin terjerumus kedalam emosi negatif.

Baby blues tidak boleh diabaikan, jika dibiarkan berkepanjangan dan tidak ditangani malah beresiko mengalami depresi kronis pasca melahirkan atau postpartum depression. 

Gejala postpartum depression hampir mirip dengan baby blues, tetapi lebih intens dan parah.

Gangguan kesehatan mental ini juga menyerang 10-15 persen ibu yang baru melahirkan.

Para ibu yabg mengalami gejala-gejala berupa rasa cemas berlebihan hingga menyebabkan serangan panik, sangat sensitif dan mudah marah, mengisolasi diri dari orang sekitar dan kehilangan semangat hidup, merasa putus asa,  dan hampir setiap hari menangis atau memiliki pikiran bunuh diri atau melukai diri sendiri dan bayi, segera minta bantuan ke tenaga profesional seperti dokter dan psikolog ya.

Halaman:

Editor: Viko Karinda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah