Rodrigo Duterte Tidak ‘Peduli’ Orang Menolak Vaksin Covid-19 Meninggal

- 1 Agustus 2021, 16:24 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Unsplash/Daniel Schludi

TerasGorontalo Pernyataan tegas datang dari Presiden Filipina Rodrigo Duterte, di tengah pandemi Covid-19 yang dihadapi negara itu.

Dimana, Presiden Rodrigo Duterte angkat bicara terkait orang yang menolak divaksin Covid-19 di negaranya itu.

Untuk diketahui, program vaksinasi Covid-19 ini merupakan salah satu upaya untuk menanggulangi penyebaran virus Covid-19. 

Baca Juga: Ingin Tahu Apa yang Jarang Dilakukan Orang Kaya? Simak Penjelasannya Disini!

Selain Filipina, negara-negara hampir di seluruh dunia yang terdampak Covid-19 juga melaksanakan program vaksinasi tersebut.

Dalam pernyataannya, Duterte mengatakan dia tidak peduli jika orang yang menolak vaksin Covid-19 meninggal.

Baca Juga: Kesal Medali Emas Direbut Penembak Jitu Iran, Atlet Korsel Mengadu ke IOC

"Bagi mereka yang tidak menginginkannya, yah, untuk semua yang saya pedulikan, Anda bisa mati kapan saja," kata Duterte, dikutip TerasGorontalo.com dari Pikiran-Rakyat.com dari berita Business Insider, Minggu 1 Agustus 2021 berjudul “Pesan Duterte Kepada Orang Ogah Divaksin: Jangan Keluar Rumah, Saya Akan Lapor Polisi”.

Bukan hanya itu, Duterte juga menghimbau orang yang tidak ingin divaksin Covid-19 untuk tidak keluar rumah. Duterte mengancam akan melapor polisi jika keluar rumah.

Baca Juga: Ternyata Indonesia Menempati Urutan Keempat di Dunia untuk Kasus Harian Tertinggi Covid-19

“Kepada orang-orang yang tidak ingin divaksinasi, saya katakan, jangan keluar rumah. Jika Anda keluar dari rumah Anda, saya akan lapor polisi untuk mengembalikan Anda ke rumah. Anda akan diantar kembali ke rumah Anda karena Anda adalah penyebaran berjalan [COVID-19]," katanya.

Wilayah Manila, dengan populasi lebih dari 13 juta orang, akan ditempatkan di bawah pembatasan karantina paling ketat mulai 6 hingga 20 Agustus, kata juru bicara kepresidenan Harry Roque dalam pidato yang disiarkan televisi.

"Meskipun ini adalah keputusan yang menyakitkan, ini untuk kebaikan semua," ucapnya.
Lockdown di Manila diperkirakan akan menelan biaya 4 miliar dolar AS. Warga tidak diperbolehkan keluar rumah, kecuali berbelanja.

“(Varian) Delta sudah ada di seluruh Metro Manila. Ini adalah intervensi yang tepat,” kata Benjamin Abalos, ketua dewan walikota ibu kota, kepada Reuters.

Sekedar informasi, Pemerintah Filipina juga memperpanjang larangan pelancong yang datang dari 10 negara termasuk India, Indonesia, Thailand, dan Uni Emirat Arab hingga 15 Agustus 2021.*** (Julkifli Sinuhaji/PikiranRakyat)

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah