Google Doodle: Peringatan Hari Buruh 1 Mei 2022 dan Sejarah Pekerja Dalam Memperjuangkan 'Kemerdekaan'

- 1 Mei 2022, 03:57 WIB
Google Doodle: Peringatan Hari Buruh 1 Mei 2022 dan Sejarah Pekerja Dalam Memperjuangkan "Kemerdekaan"
Google Doodle: Peringatan Hari Buruh 1 Mei 2022 dan Sejarah Pekerja Dalam Memperjuangkan "Kemerdekaan" /Pexels.com/Pixabay.

TERAS GORONTALO -- Google Doodle, pada 1 Mei 2022, dalam memperingati hari buruh Internasional, perusahaan teknologi ini memasang foto karikatur seorang pekerja.

Tampilan depan halaman Google memajang foto yang menyangkut dengan hari buruh Internasional, 1 Mei 2022, memasang gambar tentang alatan pekerja, pada Google Doodle.

Peringatan hari buruh Internasional 1 Mei 2022, Google Doodle berpartisipasi agar mengingat tentang sejarah perjuangan pekerja dalam memperjuangkan haknya.

Berikut sejarah peringatan hari buruh Internasional, jatuh pada 1 Mei 2022, diperingati setiap tahun dan dipajang di halaman Google Doodle, dilansir Teras Gorontalo dari situs Disnaker Sumsel berjudul SEJARAH MAY DAY – 1 MEISEJARAH MAY DAY – 1 MEI.

Sejarah hari buruh bermula di Amerika Serikat. Sejak awal abad ke-19, banyak perusahaan yang memaksa buruh bekerja selama 14, 16, bahkan 18 jam dalam sehari.

Buruh pun menuntut agar jam kerja dikurangi menjadi maksimal delapan jam per hari. Tuntutan ini disampaikan melalui perhimpunan buruh dalam jumlah besar, yaitu organisasi atau serikat buruh. Pada 1 Mei 1886, puluhan ribu buruh di Amerika Serikat melakukan pemogokan bersama dengan anak-anak serta istri mereka.

Jumlah massa di seluruh AS kurang lebih 350 ribu orang. Aksi ini sendiri diorganisasi oleh Federasi Buruh Amerika. Pemogokan buruh ini berhasil membuat membuat kota Chicago lumpuh. Selama 2 hari, aksi ini belum juga surut.

Untuk meredam aksi ini, pemerintah mengirimkan polisi untuk meredam aksi buruh. Hingga pada 4 Mei 1886, buruh pun menggelar aksi yang lebih besar di lapangan Haymarket. Sayangnya, hari itu, cuaca kurang baik.

Massa buruh yang berawal dari ribuan orang, menyusut hingga tinggal ratusan orang. Pada saat itu, sekitar 180 polisi datang untuk membubarkan aksi. Saat orator terakhir akan turun dari mimbar, sebuah bom meledak di barisan polisi.

Halaman:

Editor: Sitti Marlina Idrus

Sumber: Disnaker Sumsel


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x