Network
TERAS GORONTALO - Sebuah berita seorang Ibu asal Korea telah menjadi viral di media sosial dan menarik perhatian media Internasional.
Berita ibu tersebut sampai dimuat dalam salah satu media Internasional usai melakukan perjalanan ke luar negeri dengan seorang bayi yang lalu menarik simpati orang-orang.
Dilansir dari laman Twitter @rizieqdivist, ibu dari bayi tersebut viral lantaran dengan sukacita membagikan lebih dari 200 bungkusan kecil kepada setiap penumpang di pesawat.
Perjalanan udara yang tidak lama yang berlangsung selama 10 jam dari Seoul, Korea, ke San Francisco, Amerika Serikat, mengharuskan ibu dari bayi melakukan tindakan tersebut.
Pasalnya, ibu tersebut sedang membawa bayi berusia 4 bulan dimana bayi biasanya rentan menangis dan ditakutkan hal itu mengganggu penumpang lain selama penerbangan.
Sebagai ungkapan permintaan maafnya, di dalam setiap bungkusan kecil yang ia bagikan terdapat beberapa permen manis dan permen karet, serta penyumbat telinga.
Dan setiap bungkusan kecil yang berisikan permen dan penyumbat telinga, ibu tersebut menyisipkan pesan yang mengungkapkan kecemasan dan ketakutan dirinya akan bayinya yang bernama Jan Woo.
Ibu bayi menjelaskan bahwa ini adalah kali pertama bayinya naik pesawat, ia juga mengatakan tangisannya atau kebisingannya bayinya mungkin akan mengganggu penumpang lainnya.
Ibu tersebut juga berjanji akan mencoba menenangkan bayinya, meskipun ia tidak bisa menjaminnya.
Selain itu, ia juga berharap dan meminta penumpang lain untuk menggunakan penyumbat telinga jika suara tangisan bayinya terlalu keras.
Bayi yang bernama Jan Woo tersebut diketahui sedang melakukan perjalanan bertiga dengan neneknya.
Didalam kertas kecil yang diselipkan Ibunya menuliskan bahwa mereka ke San Fransisco untuk bertemu dengan bibi dari sang bayi.
Tindakan tersebut lalu mengundang simpati dan banyak orang termasuk dengan media Internasional yang meliput berita ini.
Banyak orang yang mengapresiasi tindakannya dan menjadi inspirasi, hingga memicu diskusi pentingnya menghargai dan menghormati.
“Ini keren sih, tidak bersembunyi di balik kata "Namanya juga bayi”,” tulis @_Robi***
“Woah kereen sih budaya gini,” komen @ariaa***
“Respect sama attitude nya, mungkin saya bisa mencontohnya,” komen @bilal***
