Kesaksian dan Tangis Palsu Sosok Nayirah, Gadis 15 Tahun Yang Buat Negara Irak Hancur

- 22 Agustus 2023, 06:37 WIB
Siapa sangka sebuah perang besar terjadi di negara timur Tengah dan selama 3 periode disebabkan oleh tangisan palsu Nariyah.
Siapa sangka sebuah perang besar terjadi di negara timur Tengah dan selama 3 periode disebabkan oleh tangisan palsu Nariyah. /

TERAS GORONTALO - Siapa sangka sebuah perang besar terjadi di negara timur Tengah dan selama 3 periode disebabkan oleh tangisan palsu Nayirah.

Nayirah sendiri diketahui adalah nama samaran dari seorang gadis berusia 15 tahun yang memberi kesaksian palsu di Congressional Human right Caucus (CHRC).

Sejarah mencatat bahwa konflik yang dikenal dengan perang Teluk ini, melibatkan salah satu negara yang ikut dalam ketiga periode perang tersebut, yakni negara Irak.

Baca Juga: Ini Alasan Negara Monako Pernah Ancam Tolak Indonesia, Hingga Lahirnya Bendera Merah Putih

Dalam perang Teluk 1, melibatkan 2 negara yakni Iran dan Irak, kemudian perang selanjutnya Irak vs Kuwait hingga yang ke 3 yakni Iran vs Amerika Serikat (AS).

Mungkin banyak yang bertanya mengapa AS ikut dalam perang Teluk yang notabene memiliki wilayah sangat jauh dari Irak.

Bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan adanya sosok gadis yang baru 15 tahun dimana memberikan fitnah dan pernyataan palsu.

Fitnah dan pernyataan palsu yang dibarengi dengan tangisan itu membuat Amerika yang merupakan negara adikuasa melakukan bombardir ke Irak.

Melansir dari Kamar Jeri, sosok Nayirah memberikan pengakuan yang mengejutkan publik di 10 Oktober 1990.

Nayirah mengaku berasal dari Kuwait dan memberikan pepengakuan di Congressional Human right Caucus, atau CHRC.

Kesaksian yang disampaikan oleh Nayirah merupakan kesaksian palsu yang di duga sudah di setting.

Nama asli gadis tersebut bukan Nayirah dan hanya samaran, dan seluruh kesaksian sudah ditulis oleh institusi Hill+Knowlton strategies.

Hill+Knowlton strategies bahkan menjamin Nayirah tidak akan diketahui atau tersebar identitas nya.

Baca Juga: Inilah Sosok Ratna Sari Dewi, Wanita Cantik Asal Jepang yang Buat Presiden Soekarno Kepincut

Hill+Knowlton strategies sendiri merupakan sebuah perusahaan konsultan komunikasi global yang berdiri pada 1927.

Nayirah menjadi pion yang mengantarkan pesan yang diputuskan oleh perusahaan tersebut.

Nayirah kala itu bersaksi di depan CHRC, bahwa dirinya menjadi volunteer di salah satu rumah sakit bernama AL-ADDAN bersama dengan 12 perempuan lainnya.

Nayirah menerangkan jika dirinya melihat 12 tentara yang mencoba masuk kemudian mengambil bayi di inkubator dan menaruhnya tergeletak di lantai dan membiarkan hingga meninggal.

Nayirah menceritakan hal itu dengan di iringi tangisan yang seolah olah hal itu benar terjadi di depannya.

Tidak hanya itu, Nayirah pun menyebutkan jika dirinya juga mengalami tindakan pelecehan seksual.

Kesaksian palsu tersbut menggugah banyak orang, dan belum lagi hal itu ditayangkan oleh Hill+Knowlton strategies di stasiun televisi.

Hal itu juga yang membuat banyak orang menjadi simpati terhadap Nayirah, dan sangat benci dengan Irak.

Oleh karena itu, Amerika memiliki alasan untuk melakukan Ikut campur dimana diketahui jika perang Teluk adalah perang saudara antara Arab dan Arab.

Dari kejadian perang fisik Irak dan Amerika tersbut setidaknya ada 100 ribu tentara yang gugur.

Hingga akhirnya dilakukan penyelidikan diantaranya dari Amnesty Internasional yang awalnya ikut tersentuh oleh cerita Nayirah.

Namun, tiba tiba Amnesty melakukan koreksi terhadap pihak Nayirah dan menuduh presiden Bush telah melakukan manipulasi.

Investigasi kemudian di lakukan, dan terbongkar sosok Nayirah yang merupakan suruhan atas permintaan Kuwait.

Hingga mulai terungkap satu persatu kepentingan dari hal ini dimana salah satunya Amerika Serikat yang ikut campur.

Setelah itu turut terbongkar sosok Nayirah yang ternyata bukan seorang Volunteer, melainkan anak dari duta besar Kuwait. ***

Editor: Viko Karinda

Sumber: Kamar Jeri YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah