Terjadi Lagi, Tiga Jurnalis Gugur Dalam Serangan Israel Di Kota Gaza, Salah Satunya Kepada Dewan Pers

- 20 November 2023, 12:15 WIB
Terjadi Lagi, Tiga Jurnalis Gugur Dalam Serangan Israel Di Kota Gaza, Salah Satunya Kepada Dewan Pers
Terjadi Lagi, Tiga Jurnalis Gugur Dalam Serangan Israel Di Kota Gaza, Salah Satunya Kepada Dewan Pers /Reuters/

 

TERAS GORONTALO - Konflik antara tentara Israel dan pasukan Hamas Palestina masih berlanjut hingga saat ini.

Berdasarkan informasi terakhir yang ditemukan, pada minggu sebelumnya Israel masih melakukan serangan di bagian utara dan lanjut di bagian selatan Kota Gaza.

Baca Juga: Ternyata Peristiwa Inilah yang Memicu Terbentuknya Hamas di Palestina

Dilansir Teras Gorontalo dari Reuters, serangan yang dilakukan oleh tentara Israel pekan lalu itu banyak memakan korban dan diantaranya jurnalis yang sedang meliput tempat kejadian.

Berdasarkan laporan Reuters, informasi gugurnya jurnalis itu disampaikan rekan korban pada hari minggu, 19 November 2023, diantaranya dua jurnalis dan satu kepala lembaga media terkemuka di Gaza.

Dari serangan itu sungguh disayangkan oleh banyak kalangan karena menambah jumlah jurnalis yang gugur dalam enam serangan terakhir yang dilakukan oleh Israel.

Committee to protect journalists (CPJ) atau komite perlindungan jurnalis yang berbasis di New York angkat bicara soal kejadian itu, mereka sangat menyayangkan dengan apa yang terjadi.

CPJ menyampaikan kejadian akhir pekan tersebut menambah jumlah jurnalis dan petugas media yang terkonfirmasi tewas di wilayah itu menjadi 48 korban sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu.

CPJ sebelumnya melakukan verifikasi terhadap daftar jurnalis yang tewas dari dua sisi yang berkonflik, pihak mereka mencari dua sumber dan terkonfirmasi daftar korban tewas yang terdiri dari 43 warga Palestina, empat warga Israel, dan satu warga Lebanon.

Sherif Mansour perwakilan CPJ untuk wilayah Timur Tengah mengatakan jurnalis yang berada di medan perang menanggung resiko yang sangat tinggi dan menghadapi ancaman yang sangat besar.

"Wartawan di seluruh kawasan melakukan pengorbanan besar untuk meliput konflik yang memilukan ini. Mereka yang berada di Gaza khususnya, telah menanggung dan terus menanggung kerugian yang belum pernah terjadi sebelumnya dan menghadapi ancaman yang sangat besar,” ungkap Sherif melalui reuters, terjemahan bahasa Indonesia.

Konflik yang terjadi pada hari minggu itu menewaskan Belal Jadalah, seorang jurnalis dan sebagai kepala dewan pers House Palestina, sebuah organisasi non pemerintah, dan saudara iparnya sebagai apoteker juga terluka parah.

Berita itupun dikonfirmasi oleh kerabat dan saudara perempuanya melalui reuters, awalnya Jadallah memberitahu saudara perempuanya pada hari minggu bahwa dia akan keluar menuju Gaza selatan.

Namun naas, Jadallah yang sedang meliput menjadi korban gempuran tentara Israel dan gugur di daerah Zeitoun kota Gaza, korban sempat dibawa ke pusat medis, namun dia dinyatakan meninggal akibat tembakan tank milik Israel.

Selain Jadallah, dua jurnalis lapangan bernama Hassouna Sleem dan Sary Mansour tewas dalam gempuran Israel pada hari sabtu tepat berada di tempat pengungsian Bureij pusat jalur Gaza.

Hal itu diungkap kerabat mereka dan staf kesehatan Palestina, tenaga kesehatan itu mengatakan sebanyak 17 orang tewas dalam insiden yang dilancarkan Israel pada sabtu lalu dan jurnalis pun menjadi korban.

Disisi lain perwakilan dari militer Israel belum menanggapi tentang insiden yang menewaskan jurnalis tersebut.

Tetapi sebelumnya, tentara Israel pernah mengatakan bahwa pihaknya melakukan serangan untuk membubarkan Hamas setelah serangan 7 oktober lalu dan akan menindaklanjuti kasus-kasus individual dikemudian hari.

Media House Palestina menanggapi insiden yang terjadi kepada jurnalis dan pimpinan mereka itu melalui siaran pers situs resmi mereka.

Mengutip dari reuters, media nasional itu menyampaikan semua pihak untuk berkontribusi dalam mengembangkan media Palestina yang independen, mencerminkan nilai demokrasi, serta kebebasan berekspresi dan perlindungan terhadap jurnalis.***

Berikut kronologi dan sejarah panjang konflik Israel-Palestina yang sudah berlangsung selama 100 tahun lebih.
Berikut kronologi dan sejarah panjang konflik Israel-Palestina yang sudah berlangsung selama 100 tahun lebih.

Baca Juga: Kronologi dan Sejarah Panjang Konflik Israel-Palestina

Editor: Siti Nurjanah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah