TERAS GORONTALO - Pandemi COVID-19 mengubah banyak faktor dalam kehidupan.
Tapi ternyata itu tidak sepenuhnya berlaku dengan kebiasaan merokok.
Hal ini seperti dilansir terasgorontalo.com dari instagram @linetoday, pada Selasa, 21 Septemebr 2021.
Baca Juga: The Real Sultan! ini 5 Member K-Pop Pemegang Black Card
Kebiasaan merokok yang tidak dipengaruhi pandemi COVID-19 ini berdasarkan studi yang dilakukan oleh Pusat Kajian Jaminan Sosial UI.
Di studi itu, menunjukan bahwa tidak ada perubahan perilaku merokok yang berarti pada periode sebelum dan saat pandemi COVID-19.
Itu baik dari sisi kuantitas maupun intensitas merokok, termasuk responden yang berpendapatan rendah.
Baca Juga: Salah Satu Ciri Teroris Adalah Mempelajari Bahasa Arab, Benarkah?
Padahal, ada risiko terkena COVID-19 bagi para perokok.
Tapi naytanya tidak membuat para perokok mengurangi konsumsi rokok.
Dalam sebuah penelitian, ada sekitar 50,2 persen perokok mengaku jumlah batang rokok yang dikonsumsi selama pandemi COVID-19 tetap.
Bahkan 15,2 persen mengaku jumlah batang rokok yang dikonsumi itu meningkat.
Baca Juga: 7 Ide Gaya Kasual ala Ariel Noah, Cocok Buat OOTD Sehari-hari, Yuk Dicoba!
Setelah ditelusuri, 69,77 persen berasal dari ekonomi dengan penghasilan kurang dari 5 juta rupiah.
Tim riset PKJS-UI mengatakan jika Kemenekes perlu memperkuat inovasi layanan konseling buat berikan bantuan bagi orang-orang yang ingin berhenti merokok.
Itu dnegan dukungan tenaga kesehatan profesional. ***
Editor: Fahri Rezandi Ibrahim