Hepatitis Misterius di Jawa Barat, Ridwan Kamil Tunggu Arahan Kemenkes

7 Mei 2022, 21:10 WIB
Hepatitis Misterius di Jawa Barat, Ridwan Kamil Tunggu Arahan Menkes /

TERAS GORONTALO- Belum usai pandemi Covid-19 dengan berbagai varian, kini kembali muncul penyakit hepatitis misterius.

Diketahui,  hepatitis misterius menjadi perhatian nasional usai tiga anak di Jakarta meninggal dunia karena penyakit tersebut.

Bahkan pada 15 April 2022 lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menetapkan hepatitis misterius sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), lantaran ditemukannya sejumlah kasus di berbagai negara.

Baca Juga: Bule Rusia yang Telanjang di Pohon Keramat di Bali Diminta Lakukan Ritual Ini

Sementara itu, dilansir dari Pikiran Rakyat,  terkait dengan hepatitis misterius tersebut, pada 27 Mei 2022, Kementerian Kesehatan mengeluarkan Surat Edaran Nomor: HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut Yang Tidak Diketahui Etiologinya.

Terkait dengan penyakit hepatitis misterius yang menghantui belakangan ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya masih menunggu arahan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Pasalnya, hepatitis misterius tersebut kata Ridwan Kamil, masih menjadi isu nasional.

Baca Juga: Romantis, Bird Tidak Berhenti Unggah Foto Hingga Cuplikan Video Bersama Sang Kekasih Tangmo Nida

"Hepatitis masih di isu nasional kami masih menunggu arahan dari Kemenkes jadi belum bisa saya sampaikan ke publik sekarang karena dari Kemenkes belum ada arahan tertentu kepada Pemda," kata Ridwan Kamil Jumat 6 Mei 2022, seperti dilaporkan laman resmi Provinsi Jawa Barat.

Sementara itu, menurut Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban, saat ini para ahli sedang menyelidiki penyakit hepatitis misterius.

Melalui cuitan akun Twitter miliknya, Prof. Zubairi Djoerban mengungkapkan sebarapa serius pengayit tersebut.

Baca Juga: Kata dr Zaidul Akbar Gunakan Resep Ini, Asam Urat dan Kolestrol sisa Lebaran Dijamin Sembuh

"Amat serius, karena beberapa anak meninggal. Bahkan 10 dari 145 pasien dengan hepatitis akut ini memerlukan transplantasi hati (di Inggris)," tuturnya menerangkan, seperti dikutip dari cuitan @ProfesorZubairi, Pikiran-Rakyat.com telah diberi izin memberitakannya.

Di samping itu, Prof. Zubairi Djoerban juga mengungkapkan cara mencegah agar tak terjangkit penyakit tersebut. "Kebersihan tangan adalah garis pertahanan pertama penyebaran penyakit ini," tuturnya menerangkan.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 IDI tersebut mengimbau pada seluruh masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan.

Baca Juga: Masyarakat Thailand Menunggu Kepastian Artis Cantik Tangmo Nida Dibunuh atau Tenggelam

"Jaga kebersihan rumah, kantor, dan prioritaskan praktik kebersihan yang baik kepada anak-anak. Tetap waspada," ucapnya.***

Editor: Viko Karinda

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler