Bahaya Tekanan Darah Tinggi Menurut Ema Surya Pertiwi. Nomor 8 Sering Disepelekan

23 Oktober 2022, 14:13 WIB
Bahaya Tekanan Darah Tinggi Menurut Ema Surya Pertiwi. Nomor 8 Sering Disepelekan /Berita DIY/Pikiran Rakyat/

TERAS GORONTALO - Tekanan darah adalah tenaga yang terdapat pada dinding arteri saat darah dialirkan.

Saat melakukan pemeriksaan klinis ke dokter, biasanya ada alat khusus untuk memeriksa tekanan darah yang disebut sphygmomanometer atau dikenal juga dengan tensimeter.

Ketika melakukan cek tekanan darah akan ada dua angka yang tertera yaitu sistolik dibagian atas dan diastolik di bagian bawah.

Perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik disebut tekanan denyut. 

Baca Juga: Gejala Paru-paru Dalam Bahaya Menurut dr Ema Surya Pertiwi. Nomor 4 Sering Tidak Disadari

Sistolik adalah tekanan yang dihasilkan ketika jantung berkontraksi dan mendorong darah ke pembuluh arteri, saat ini terjadi darah akan mengalir ke seluruh bagian tubuh.

Sedangkan diastolik adalah tekanan yang terjadi ketika jantung beristirahat, saat ini jantung akan mendapatkan darah yang kaya dengan oksigen dari paru-paru.

Mempunyai tekanan darah yang normal adalah pertanda bahwa jantung mampu memberikan suplai darah yang berisi oksigen dan nutrisi ke semua organ tubuh dengan baik.

Jika tidak maka menandakan bahwa jantung bekerja terlalu keras atau bahkan melambat.

Banyak orang yang memeriksakan tekanan darah dan menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi namun dibiarkan terus-menerus. 

Baca Juga: Insha Allah Doa Segera Terkabul Dengan Cara Ini Menurut Ustad Adi Hidayat

Hal itu ternyata bisa menyebabkan penebalan pembuluh darah bahkan masalah komplikasi pada organ tubuh lainnya.

Dilansir Teras Gorontalo dari Laman YouTube Emasuperr, dr.Ema Surya Pertiwi mengungkapkan ada sembilan bahaya dari tekanan darah tinggi jika tidak segera diobati.

Berikut ini Penjelasannya

1. Meningkatkan resiko serangan jantung

Seperti yang diketahui, tekanan darah tinggi akan meningkatkan penebalan pembuluh darah arteri.

Bahkan disebutkan dr.Ema bisa melemahkan pembuluh darah tersebut dan mempersempit pembuluh darah arteri dari jantung.

Namun jika terdapat endapan ataupun plak akibat kolesterol tinggi ataupun zat kimia lain itu bisa mempersempit pembuluh darah.

Apalagi menurut dr Ema Surya Pertiwi itu berada di area jantung yang saat mengalami sumbatan ataupun melemah pembuluh darahnya akan meningkatkan resiko serangan jantung pada penderita hipertensi.

2. Resiko stroke pada otak

Peningkatan tekanan darah tinggi ditambah plak maupun sumbatan sumbatan dan aliran darah yang mengental itu bisa meningkatkan resiko sumbatan pada area pembuluh darah di otak.

Berdasarkan penjelasan dr. Ema Surya Pertiwi, ternyata itu juga meningkatkan resiko pecahnya pembuluh darah di bagian otak yang menyebabkan kondisi TIA (Trans Ischemic Attack) ataupun yang paling parah jika sudah pecah akan meningkatkan risiko stroke pada penderita hipertensi.

3. Resiko gagal jantung

Ketika pembuluh darah arteri mengeras atau menyempit maka jantung akan bekerja lebih keras lagi untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Peningkatan beban kerja ini dapat menyebabkan jantung menjadi lebih besar ukurannya dan jika lama-lama terjadi bisa menyebabkan kegagalan jantung memasok darah ke organ-organ sekitar tubuh.

4. Nyeri dada atau Angina

Angina sering terjadi ketika jantung tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup untuk dipompa ke seluruh tubuh.

Ketika penderita tekanan darah tinggi melakukan aktivitas yang berat seperti berlari naik tangga berolahraga angina ini dapat menyebabkan tekanan remasan, nyeri dan rasa tidak nyaman di area dada.

Ini ternyata yang paling sering menjadi pertanda dari serangan jantung.

5. Kerusakan ginjal

Ginjal berfungsi untuk menyaring darah dari seluruh tubuh dimana membantu membuang racun-racun pada tubuh manusia.

Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah arteri di sekitar ginjal akibat tekanan yang terlalu tinggi.

Ini dapat mengurangi kemampuan ginjal untuk melakukan penyaringan racun pada tubuh.

Bahkan disebutkan dr Ema Surya Pertiwi yang paling buruk jika terus-menerus terjadi akan menyebabkan pembengkakan ginjal bahkan kerusakan Arteri.

Hal itu yang akan meningkatkan resiko kerusakan ginjal atau bahkan gagal ginjal.

6. Penurunan fungsi penglihatan

Mata memiliki pembuluh darah maupun syaraf yang kecil-kecil dimana ketika tekanan darah tinggi dibiarkan terus-menerus maka bisa meningkatkan resiko ketegangan bahkan kerusakan pada pembuluh darah maupun syaraf di area mata.

Apalagi jika adanya endapan maupun sumbatan di area pembuluh darah mata maka bisa meningkatkan resiko pecahnya pembuluh darah di sana serta meningkatkan risiko kebutaan.

7. Disfungsi seksual

Tekanan darah tinggi dapat menghambat darah menuju area MR.P sehingga meningkatkan risiko disfungsi pada berdirinya MR.P pria.

Tidak hanya pria pada wanita tekanan darah tinggi juga menyebabkan penurunan aliran darah ke miss V yang bisa menurunkan keinginan untuk bercinta.

Itu menyebabkan kekeringan pada area Miss V atau bahkan kesulitan untuk mencapai orgasme.

8. Resiko Penyakit Arteri Perifer (PAD)

Penyakit Arteri Perifer terjadi ketika pembuluh arteri di area kaki lengan perut atau kepala menyempit dan menyebabkan rasa sakit, kram maupun kelelahan.

Gejalanya yang paling sering adalah terasa kram di sekujur otot tubuh atau nyeri yang tidak jelas asalnya.

jika sering merasakan kram terutama di arah kaki maupun tangan dan punya resiko hipertensi maka segera konsultasikan ke dokter.

9. Gejala krisis hipertensi

dr.Ema mengatakan bahwa perlu memperhatikan gejala krisis hipertensi atau kondisi kegawatdaruratan saat memiliki tekanan darah tinggi harus segera dibawa ke UGD.

Seseorang akan mengalami krisis hipertensi ketika tekanan darah meningkat diatas 180/120 mmhg dengan cepat.

Gejalanya berupa penglihatan kabur, berkunang-kunang atau tiba-tiba buta mendadak, pusing, mual, muntah, sakit kepala parah, mimisan, sesak nafas, ketidaknyamanan bahkan terasa nyeri di dada dan perasaan cemas, berkeringat dan merasa ada hal yang tidak beres pada tubuh.

Dr. Ema Surya Pertiwi lantas mengungkapkan bahwa jika sudah merasakan gejala-gejala yang disebutkan serta ada riwayat tekanan darah tinggi maka jangan dibiarkan dan ragu-ragu langsung segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pertolongan dan perawatan lebih lanjut.

"Disarankan untuk rajin-rajin mengecek tekanan darah di tenaga kesehatan terdekat memang sudah ada resiko hipertensi dimana tekanan darah di atas 140/90 maka segeralah untuk mendapatkan pertolongan maupun pengobatan lebih lanjut agar tidak terjadi komplikasi komplikasi yang tidak diinginkan pada tubuh." tutup dr. Ema Surya Pertiwi.

Semoga Bermanfaat.

***

Editor: Gian Limbanadi

Tags

Terkini

Terpopuler