Konsumsi Nasi Secara Berlebihan Berisiko Terserang 3 Penyakit Ini

- 1 Januari 2022, 15:51 WIB
 Nasi. /pexels.com/Huy Phan
Nasi. /pexels.com/Huy Phan /

TERAS GORONTALO - Nasi merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Makan nasi memang sudah merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia.

Bahkan, bagi sebagian orang, makan tanpa nasi dianggap belum makan.

Kendati begitu, Anda perlu tahu bahwa konsumsi atau makan nasi berlebihan itu tidak baik. Jadi pada dasarnya apapun yang berlebihan itu akan selalu menimbulkan masalah.

Dikutip dari PMJNEWS.com, menurut Layanan Penelitian Pertanian Departemen Pertanian Amerika Serikat, dalam 1 cangkir nasi terkandung 44,6 gram karbohidrat dan 4,25 gram protein. Jumlah ini juga tak jauh berbeda dengan beras merah yang dibilang lebih sehat.

"Faktanya, konsumsi terlalu banyak pangan tinggi karbohidrat termasuk berat dapat menyebabkan diabetes," ujar Ahli Nutrisi Clyde Wilson seperti dilansir dari laman Health Digest, Sabtu 1 Desember 2021.

Baca Juga: Putih Telur Mengandung Zat Anti Kanker, Bermanfaat Bagi Kesehatan

Ada beberapa masalah kesehatan yang bisa Anda hadapi jika makan nasi terlalu banyak. Berikut sejumlah bahaya mengonsumsi nasi berlebihan.

  1. Masalah Pencernaan

Mengonsumsi nasi berlebihan dapat menyebabkan kembung, bersendawa, dan gangguan pencernaan pada beberapa orang. Masalah tersebut memicu peradangan karena kandungan karbohidrat pada nasi yang tinggi.

Pada beberapa kasus, makan nasi terlalu banyak juga menyebabkan masalah yang disebut 'small intestinal bacterial overgrowth (SIBO). Masalah ini ditandai dengan pertumbuhan bakteri berlebih di usus kecil.

Gejala SIBO antara lain mual, kembung, diare, nafsu makan buruk, dan sakit perut. Jika sudah mengalami kondisi ini, Anda disarankan 'puasa' nasi selama 6 minggu untuk melihat reaksi tubuh Anda.

Baca Juga: Lakukan Hal Ini, Jika Alami Serangan Jantung Saat Sendirian

  1. Tingkatkan Risiko Diabetes

Menurut Harvard T.H. Chan of School of Public Health, beras memiliki nilai indeks glikemik (GI) 48-93. Nilai tersebut menunjukkan dampak nyata pada peningkatan kadar glukosa darah. Semakin tinggi GI, semakin tinggi kadar gula dalam darah.

"Beras putih lebih sedikit seratnya dan itu kenapa lebih mungkin memengaruhi kadar gula darah dan meningkatkan risiko diabetes," tulis laporan kesehatan tersebut.

  1. Berisiko Sakit Jantung

Sakit jantung merupakan salah stau penyebab kematian teratas versi World Health Organizations (WHO). Masalah ini berkaitan dengan kandungan arsenik yang tinggi pada beras utuh, tapi tidak berlaku untuk beras putih karena proses pengelupasan dedaknya.

Dedak inilah yang diketahui mengandung arsenik tinggi. Semakin sering makan nasi dari beras utuh, maka kandungan arseniknya menumpuk di dalam tubuh dan itu meningkatkan risiko diabetes, sakit jantung, hingga kanker.***

 

 

 

Editor: Sitti Marlina Idrus

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah