Network
TERAS GORONTALO – Sebuah penelitian baru menemukan bahwa wanita yang menderita serangan jantung memiliki risiko dua kali lebih tinggi daripada pria.
Studi yang dikemukakan ilmuwan Inggris dan Swedia yang mengkaji 180.368 pasien penderita serangan jantung selama 10 tahun lebih tersebut, memperlihatkan bahwa wanita berisiko dua kali lebih tinggi untuk meninggal.
Dari hasil penelitian tersebut menunjukan wanita berpeluang dua kali lebih tinggi meninggal dunia setahun setelah menderita serangan jantung dibanding pria.
Baca Juga: Dikira Sakit Maag Ternyata Serangan Jantung, Berikut Penjelasan Medis
Dilansir terasgorontalo.com dari p2ptm. Tingkat keselamatan wanita penderita serangan jantung akan meningkat dramatis jika mendapat perawatan seperti bypass, operasi, dan obat statin.
Profesor Chris Gale, mengatakan perlu ada perubahan persepsi bahwa serangan jantung hanya menimpa kelompok tertentu.
“Seperti pria setengah baya yang kelebihan berat badan, penderita diabetes, dan perokok,” katanya.
Baca Juga: Kakek Ini Jadi Orang Pertama di Dunia Lakukan Transplantasi Jantung dengan Babi
Itu akibat serangan jantung serius yang disebut STEMI menyerang wanita dibanding pria dalam waktu setahun setelah serangan itu.
STEMI adalah jenis serangan jantung yang paling serius ketika pembuluh darah tersumbat sepenuhnya oleh gumpalan darah dan membutuhkan pengobatan mendesak.
