Berharap Kepada Manusia Merupakan Cara Menyakiti Hati Dengan Sengaja, Berikut Penjelasan Habib Husein Jafar Al

- 1 Desember 2021, 22:18 WIB
Husein Jafar Al Hadar/ Foto. Instagram @husein_hadar
Husein Jafar Al Hadar/ Foto. Instagram @husein_hadar /

TERAS GORONTALO -  Sering kita mengeluh di hati, atau terucap di lisan bahkan mengalir jauh sampai media sosial. Ya Allah aku kecewa,kenapa apa yang aku pelajari tidak masuk-masuk.

Kenapa diri ini tidak kunjung bisa jadi baik, kenapa proyek ini tidak bisa gol, kenapa kerjaan ini enggak bisa berjalan dengan baik. Kenapa ngelamar kerja nggak diterima terima, masuk kuliah di tolak dan sebagainya banyak sekali di media sosial .

Itu termasuk ketika kita mau tidur , seringkali kita terpikir hal-hal yang membuat keimanan kita terganggu dan terguncang , bahkan hingga menurun, karena memang sifatnya iman itu bertambah dan berkurang.

Dikutip Teras Gorontalo dari Youtube Cahaya untuk Indonesia, Habib Husein Jafar Al Hadar, bahwa manusia dibimbing untuk berdoa.” Muqollibal Qulub Tsabbit Qolbi Ala Diinik. Wahai yang membolak-balikkan hati manusia, menurun naikkan iman kita, bantu kami untuk menetapkan iman kami dalam ketinggian,”ucap Habib Jafar.

Menurut Habib, jika membaca sumber-sumber Islam, maka kita akan tahu bahwa orang-orang terdahulu baik itu orang-orang saleh, hingga sahabat Nabi Muhammad SAW  bahwa jika berharap selain Allah SWT maka kamu akan kecewa.

Baca Juga: Belajar Saleh Dari Media Sosial? Begini Penjelasan Habib Husein Jafar Al Hadar

“Ketika kamu berharap kepada sesuatu yang tidak pantas kamu harapkan, misalnya Syaidina Ali Bin Abi Thalib , beliau berkata saya ini telah melewati seluruh bentuk ujian dunia dengan segala kepahitannya. Dan yang paling menguji dengan sangat pahit adalah berharap kepada manusia. Maka orang yang berharap kepada manusia ini dia pasti akan kecewa,”tutur Habib Jafar.

Habib mencontohkan, ketika meniatkan sesuatu dan menunjukkan sesuatu dari pekerjaannya untuk manusia maka pasti akan kecewa.

“Anda bekerja untuk mendapatkan perhatian dari bos anda itu gak salah. Tapi kalau anda murni hanya bekerja untuk itu pasti anda kecewa, baik disengaja oleh bos anda ataupun tidak disengaja . Mungkin pas kamu rajin dia gak ngelihat sehingga dia lalai,  tapi ketika kamu mengingatkan dan menunjukkan pekerjaanmu untuk Allah SWT, maka Allah SWT yang akan mengurusi bos kamu, sehingga dia bisa mengapresiasi kamu dengan baik,”kata Habib Jafar.

Menurut Habib Jafar sumber kekecewaan lain adalah ketika kita menambatkan hati kita kepada dunia.

“Segala bentuk kecelakaan kata nabi, itu adalah Hubbud Dunya yaitu tertambatnya hati kepada dunia. Kemaksiatan semua itu bersumber yang paling utama adalah dari menomor satukan dunia. Ketika kita berharap kita dapat keadilan di dunia. Ketika kita berharap orang yang buruk kepada kita terbalas di dunia.”tutur Habib Jafar.

Baca Juga: Mengapa Allah Selamatkan Jasad Firaun? Berikut Penjelasan Habib Husein Ja'far Al Hadar

Intinya segala harapan-harapan yang sifatnya duniawi, maka dia akan mendidik kamu menjadi pribadi yang sekuler,  fokus kepada dunia dan pasti abai kepada akhirat.”Karena orang Infocus kepada dunia maka dia akan abai kepada akhirat, begitulah sifatnya, “sambung Habib Jafar.

Menurut Habib Jafar siapa yang fokus kepada akhirat maka dunia akan berada di genggaman nya.”Lihatlah Nabi Muhammad yang oleh masyarakat toif di dunia dilempar batu, karena beliau hatinya tertambat hanya kepada akhirat. Malaikat Jibril mengatakan kalau engkau mau dua gunung akan dilemparkan kepada orang toif, tapi manusia akhirat bukan begitu cara berpikirnya. Beliau justru mendoakan orang-orang itu, artinya dunia di genggaman,  ketika akhirat itu menjadi tujuan kita,”

“Lihatlah orang-orang yang menjadi kekasih Allah SWT yang fokus kepada akhirat, dunia benar-benar berada berada di genggamannya. Mungkin dia tidak punya harta yang banyak atau bahkan sangat miskin, tapi kapan saja dia butuh sesuatu, itu ada, dan itulah surga.”

“Ketika kamu berharap kepada dunia, pasti dunia akan mengecewakanmu, karena itu dunia itu menurut Ali Bin Abi Tholib ditalak tiga, atau diceraikan tiga kali. Artinya nggak bisa balik lagi itu tandanya kekecewaan.  Siapa yang berharap pada dunia maka dia akan kecewa. “

“Kita diajarkan dalam shalat kita Inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi robbil alamin, hidup saya, mati saya, semua yang saya lakukan ini, hanya untuk Allah.  Harapan hanya untuk Allah SWT sebagaimana rasa takut kita hanya untuk Allah SWT karena itu kita hidup.”

“Kata Allah apa yang kamu anggap baik kamu doakan, kadang itu buruk lagi kamu sehingga Allah ganti itu dengan yang terbaik. Kemudian kadang juga kita merasa doa kita tidak diterima,  padahal Allah SWT sedang mengabulkan,”jelas Habib Jafar.***  

Editor: Viko Karinda

Sumber: YouTube Cahaya Untuk Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah