Wajib Tahu! Ini Keutamaan Itikaf di 10 Malam Terakhir Bulan Ramadhan

- 24 Maret 2022, 20:00 WIB
Ilustrasi:Itikaf dilaksanakan pada malam hari dengan tujuan demi meraih kemuliaan di 10 malam terakhir bulan ramadhan.
Ilustrasi:Itikaf dilaksanakan pada malam hari dengan tujuan demi meraih kemuliaan di 10 malam terakhir bulan ramadhan. /Pixabay /Mirkobozzato/

TERAS GORONTALO – Itikaf merupakan amalan yang dilaksanakan pada 10 hari terakhir  bulan Ramadhan.

Itikaf dilaksanakan pada malam hari dengan tujuan demi meraih kemuliaan di 10 malam terakhir bulan Ramadhan.

Itikaf sendiri berasal dari bahasa Arab akafa yang artinya menetap, mengurung diri atau terhalangi.

Artinya adalah dimana seorang muslim melakukan amalan di 10 malam terakhir di bulan Ramadhan dengan cara berdiam diri di dalam mesjid.

Baca Juga: Mandi Junub Bulan Ramadhan yang Sah Seperti Ini, Simak Penjelasan Ulama Al-Lajnah Ad-Daimah Saudi Arabia

Selain untuk mencari keridhoan Allah, amalan Itikaf ini juga untuk bermuhasabah atas perbuatan-perbuatan yang telah dilakukan.

Dikutip Teras Gorontalo Pikiran Rakyat dari akun Instagram Fossi Fhunila yang di unggah pada 6 Mei 2021.

Adapun keutamaan I’tikaf yakni amalan yang dilaksanakan di 10 malam terakhir bulan Ramadhan ini adalah:

1. Untuk menggapai malam Lailatul Qadar

Tujuan utama melakukan Itikaf ini adalah untuk menggapai malam Lailatul Qadar yang miliki keutamaan ibadah yang dilakukan lebih dari 1000 bulan.

Baca Juga: Tanggapan Buya Yahya Mengenai Junub Setelah Waktu Imsak di Bulan Ramadhan, Apakah Puasa Masih Sah?

2. Setiap saat mendapat pahala

Diam di mesjid dalam rangka melaksanakan Itikaf artinya mendekatkan diri kepada Allah SWT, Terjaga dalam malam,  mengisi waktu dengan shalat, tilawah, zikir, berdoa, bermunajat, tadabbur, tafakkur atau mengkaji ilmu.

3. Sunnah Rasul

I’tikaf pada 10 hari terakhir Ramadhan merupakan sunnah Rasulullah. Beliau tidak pernah meninggalkan amalan ini bahkan di ramadhan terakhir sebelum wafat.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beritikaf di sepuluh hari terakhir dari Ramadhan hingga beliau di wafatkan oleh Allah SWT. Lalu istri-istri beliau beritikafsetelah beliau wafat. Muttafaqun ‘alaih. (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca Juga: Hubungan Malaikat dengan Manusia Menurut Pandangan Islam Oleh Quraish Shihab

4. Tingkatkan Kekhusyukan beribadah.

Selama I’tikaf, berarti akan banyak berdiam diri di mesjid dan dikelilingi oleh orang-orang yang juga khusyuk dalam beribadah menghadap Allah SWT.

Selain itu I’tikaf membantu umat muslim untuk bisa melaksanakan shalat, puasa dan tadabur Al Quran dengan tetap khusyuk dan tumaninah.

5. Evaluasi diri

Evaluasi diri adalah hal yang paling sulit dilakukan oleh manusia walaupun itu terhadap diri sendiri. kebiasaan buruk yang banyak dilakukan adalah manusia lebih mudah mengevaluasi hidup orang lain ketimbang dirinya sendiri.

Dengan I’tikaf di 10 malam terakhir bulan Ramadhan, akan mampu menjauhkan siapapun dari sikap sombong hal-hal merugikan lainnya termasuk gibah. 

Baca Juga: Bolehkah Tidak Berpuasa di Bulan Ramadhan Karena Pekerjaan yang Berat,? Ini Kata Buya Yahya.

Bahkan orang yang beritikaf ini mendapat pahala dalam kondisi tertidur, sebab tidurnya tersebut termasuk pada raikaian I’tikaf. Orang yang sedang beritikaf disebut juga mu’takif.

Demikian keutamaan amalan Itikaf di 10 malam terakhir bulan Ramadhan yang harus diketahui. Semoga kita semua akan selalu dalam lindungan Allah SWT.***

Editor: Viko Karinda

Sumber: Instagram Fossi Fhunila


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah