Politisi PDI Perjuangan Sebut Indonesia Hanya Jadi Marketplace Vaksin COVID-19 Dari Negara Lain

- 16 September 2021, 20:29 WIB
Politisi PDI Perjuangan Merry Christina Barends minta Indonesia jangan hanya jadi Marketplace vaksin negara lain
Politisi PDI Perjuangan Merry Christina Barends minta Indonesia jangan hanya jadi Marketplace vaksin negara lain /

“Dari awal sudah ada perbedaan perlakuan antara 6 platform vaksin dengan Vaksin Nusantara. Di sini disebutkan 6 platform vaksin, tapi Vaksin Nusantara tidak disebutkan,” ujar Mercy Christina Barends.

“Saya tidak tahu ada permasalahan apa dengan pengembangan vaksin anak-anak bangsa ini. Sementara yang kita bicarakan ini mengenai ilmu pengetahuan,” cecarnya.

Baca juga : Wacana Pemberian Vaksin Booster ke Kelompok Masyarakat Rentan Digulir

 Mercy Christina Barends menyayangkan, sejak awal perbedaan perlakuan antara 6 platform vaksin dengan Vaksin Nusantara karya anak-anak bangsa. Padahal 6 platform vaksin yang sedang dibicarakan ini, merupakan vaksin yang berskema impor. 

“Ini harus diselesaikan. Supaya negara kita tercinta ini tidak hanya sekedar sebagai marketplace negara-negara lain (produsen vaksin, red),” tegasnya.

Politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini berharap ada percepatan pengembangan dari seluruh vaksin yang ada, termasuk vaksin Nusantara karya anak-anak bangsa yang cerdas dan hebat.

Baca juga : Pemerintah Didorong Kembangkan Vaksin COVID-19 GX-19N Secara Nasional

Kedua, ia berharap pemerintah sebagai regulator, pemberi izin-izin juga memperlakukan hal yang sama terhadap vaksin Nusantara.

“Jika peraturan vaksin-vaksin yang lain boleh mendapatkan tahapan yang sama, uji klinis 1,2, 3 dan lain sebagainya, saya juga berharap hal tersebut juga diberikan kepada vaksin Nusantara. Karena terkait vaksin Nusantara ini, negara lain sampai minta uji klinisnya dilakukan di negara lain. Bahkan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) sampai register (vaksin Nusantara) itu,” jelasnya.

Selain itu, Mercy Christina Barends berharap ada pengaturan yang jelas dan benar terkait komponen uji skrinning industri vaksin di Indonesia.

Halaman:

Editor: Muhamad Junaidi Amra

Sumber: DPR RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x