Fantastis, Postur Sementara Rancangan APBN 2022 Sebesar Rp 2.714 Triliun, Begini Perinciannya

15 September 2021, 18:35 WIB
Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah saat menyampaikan postur sementara Rancangan APBN 2022 /

TERAS GORONTALO – Rancangan APBN 2022 terinformasi sudah disepakati sebesar Rp 2.714,2 triliun, oleh Badan Anggaran DPR RI.

Dimana, Rancanan APBN 2022 tersebut, akan dialokasikan ke seluruh instansi pemerintah pusatm, juga dana transfer ke daerah, untuk digunakan secara maksimal.

Sebagaimana dikutip dari situs DPR RI, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah menyatakan Panja A Rancangan APBN 2022 menyepakati postur sementara belanja negara dalam Rancangan APBN 2022 sebesar Rp2.714,2 triliun.

Baca juga : Pemerintah Diminta Segera Lakukan Produksi Massal Vaksin Merah Putih di Indonesia

Said Abdullah mengungkapkan, angka tersebut naik Rp5,5 triliun dari usulan awal sebesar Rp2.708,7 triliun, yang mana kenaikan belanja tersebut akan dialokasikan untuk tambahan belanja pendidikan sebesar Rp1,1 triliun.

Hal tersebut  disampaikan Said Abdullah aat membacakan penetapan postur sementara Rancangan APBN 2022 berdasarkan hasil Panja Asumsi Dasar, Pendapatan, Defisit dan Pembiayaan yang dihadiri Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo, Deputi Bappenas, Kemenkumham dalam secara fisik dan virtual dari Ruang Rapat Banggar DPR RI, Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa 14 September 2021 kemarin.

"Selanjutnya, untuk penambahan alokasi belanja non-pendidikan sebesar Rp4,4 triliun di antaranya masuk di dalamnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Perindustrian, untuk kesehatan, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan lain-lain,” ujar Said Abdullah.

Baca juga : Pelaku Perjalanan Luar Negeri Yang Masuk Ke Indonesia Harus Lewati Verifikasi Vaksinasi Melalui Website Ini

Diinya juga memaparkan memaparkan belanja pemerintah pusat pada APBN 2022 sebesar Rp1.943,7 triliun, angka tersebut naik Rp5,5 triliun dari usulan pemerintah sebesar Rp1.938,3 triliun.

Politisi Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu menyatakan secara rinci dana tersebut akan digunakan untuk belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp945 triliun dan belanja non-K/L sebesar Rp998,8 triliun.

Di sisi lain, sambung Said Abdullah, untuk sektor Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tidak terdapat adanya perubahan yakni sejumlah Rp770,4 triliun.

Baca juga : Seteleh 5 Tahun, Korban Asusila Ayah Kandung di Bolmong Mengadu Lewat Medsos

Said Abdullah menuturkan, postur sementara untuk pendapatan naik Rp5,5 triliun dari Rp1.840,7 triliun menjadi Rp1.846,1 triliun.

Aspek lainnya seperti penerimaan perpajakan ditargetkan sebesar Rp1.510 triliun. Lebih lanjut, jika dirinci maka penerimaan pajak sebesar Rp1.265 triliun dan penerimaan kepabeanan dan cukai Rp245 triliun.

Lalu, PNBP ditetapkan sebesar Rp335 triliun yang naik Rp2,4 triliun dari usulan awal sebesar Rp333,2 triliun.

Baca juga: Cara Mengikuti Pelatihan Kartu Prakerja Gelombang 20

"Dari penetapan ini, defisit anggaran tetap ditargetkan sebesar Rp868 triliun. Angka itu setara dengan 4,85 persen terhadap PDB,” tuturnya.

Alhasil tambahan belanja akan dipenuhi dari penerimaan negara, mengingat Panja A RAPBN 2022 Banggar DPR RI juga menyepakati pendapatan negara naik sebesar Rp5,5 triliun menjadi Rp 1.846,1 triliun atau lebih tinggi dari yang diajukan pemerintah Rp1.840,7 triliun," pungkas Said. ***

Editor: Muhamad Junaidi Amra

Sumber: DPR RI

Tags

Terkini

Terpopuler