Kepuasan Kinerja Presiden Jokowi Meningkat di Tengah Kelangkaan Minyak Goreng dan Harga Kedelai Naik, Ko Bisa?

14 Maret 2022, 04:45 WIB
Presiden Jokowi mengecek langsung ketersediaan minyak goreng di sejumlah lokasi pasar dan toko swalayan, di DIY, Minggu, 13 Maret 2022 pagi. /BPMI Setpres

TERAS GORONTALO - Di tengah kelangkaan minyak goreng dan naiknya harga kedelai, tingkat kepuasan masyarakat kepada kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih terbilang baik, di angka 66,3 persen.

Angka kepuasan masyarakat terhadap Presiden Jokowi itu menurun, jika dibadingkan di akhir 2021 kemarin.

Dari 71,4 persen tingkat kepuasan masyarakat kepada Presiden Jokowi
di Desember 2021, menurun 66,3 persen pada Februari 2022 kemarin.

Kendati menurun, persantase kepuasan masyarakat dengan kinerja Presiden Jokowi masih melebih dari setengah.

“Survei kali ini pada Februari 2022 menemukan bahwa tingkat kepuasan terhadap presiden ada di angka 66,3 persen. Masih bagus jadi mayoritas masyarakat menyatakan puas atas kinerja Pak Jokowi sebagai presiden," ujar Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan dikutip Teras Gorontalo melalui Galamedia Jumat, 4 Maret 2022.

Baca Juga: HORE! Mulai Maret-Mei 2022 Biaya Denda Pajak STNK Ada Penghapusan, Ini Syaratnya

Djayadi merinci, dari semua segmen masyarakat, orang-orang berpendidikan tinggi lebih tidak puas dibandingkan masyarakat lainnya.

“Tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden merata di semua segmen masyarakat baik di segi gender, usia, etnis kemudian agama, pekerjaan, pendidikan. (Masyarakat) yang agak rendah tingkat kepuasannya ada di masyarakat yang berpendidikan tinggi yang kuliah, tapi masih di angka puasnya 49 persen,” timpalnya.

Adapun rincian survei tersebut, 7,5 persen menyatakan sangat puas dan 58,8 persen puas. 23,7 persen kurang puas, 6,2 persen tidak puas sama sekali dan 3,8 persen tidak tahu.

Untuk diketahui, survei LSI ini digelar pada 25 Februari-1 Maret 2022 dengan melibatkan 1.197 responden yang dipilih acak di 34 provinsi.

Sementara metodologi survei dilakukan dengan multistage random sampling dengan margin of error kurang-lebih 2,89 persen serta tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

Baca Juga: Segini Biaya Perpanjang STNK 2022 setelah BPJS Kesehatan jadi Syarat Wajib

Wawancara dilakukan dengan metode via telepon sebanyak 296.982 responden yang pernah diwawancarai secara tatap muka langsung dalam rentang tiga tahun terakhir.

Rata-rata, sekitar 71 persen di antaranya memiliki nomor telepon dan jumlah sampel yang dipilih secara acak untuk ditelepon sebanyak 12.613 data, dan yang berhasil diwawancarai dalam durasi survei sebanyak 1.197 responden.

Diketahui bersama, masyarakat Indonesia sampai saat ini masih sulit mendapatkan minyak goreng.

Bahkan, di beberapa wilayah di Indonesia ada yang sampai rela mengantre seharian demi mendapat minyak goreng.

Selain minyak goreng, harga bahan dasar pembuatan Tahu dan Tempe, yaitu kedelai juga mengalami kenaikan.

Baca Juga: Mulai Maret 2022, Segini Biaya Iuran BPJS Kesehatan Setiap Bulan setelah Menjadi Syarat Wajib Layanan Publik

Dampak kenaikan harga kedelai pun sampai membuat beberapa perajin Tahu Takwa GTT di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, memutuskan untuk meliburkan diri dalam beberapa hari ke depan dari aktivitas produksi tahu.

"Kami memutuskan tidak produksi, pasarnya lesu. Kedua, harga kedelai juga mahal mencapai Rp 11 ribu per kilogram. Daripada membuang tahu yang sudah jadi, kami tidak produksi dulu," kata pemilik CV Gudange Tahu Takwa (GTT) Gatot Siswanto di Desa Toyoresmi, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Rabu, 23 Februari 2022 dikutip dari PikiranRakyat.com.***

 

 

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler