Network
TERAS GORONTALO – Pemberian izin penggunaan darurat atau EUA terhadap Vaksin Zifivax telah resmi dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM.
Dikeluarkannya izin penggunaan darurat atau EUA Vaksin Zifivax ini dari BPOM tidak sembarangan, sebab sebelumnya proses pengkajian terhadap vaksin tersebut telah dilakukan.
Vaksin Zifivax ini dikembangkan dan diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical dengan platform rekombinan protein sub-unit.
Baca juga : Vaksin Zifivax Kantongi Izin Penggunaan Darurat Dari BPOM
Hasil studi klinik fase 1 dan 2 pada populasi dewasa usia 18–59 tahun menunjukkan respons imunogenisitas pada 14 hari setelah vaksinasi lengkap.
Respons tertinggi ditunjukkan pada pemberian Zifivax dosis rendah dengan 3 kali vaksinasi berdasarkan pengukuran antibodi netralisasi dengan seroconversion rate dan Geometric Mean Titer (GMT) adalah 83,22% dan 102,5, serta pengukuran Receptor-Binding Domain (RBD) binding protein antibody dengan seroconversion rate dan GMT adalah 99,31% dan 1782,26.
Baca juga : Dosis Vaksin Zifivax Butuh 3 Kali Suntikan
Lantas, bagaimana dengan efikasi dari Vaksin Zifivax tersebut untuk melawan virus Covid-19 yang saat ini terus bermutasi menjadi beberapa varian?
Menjawab hal itu, proses pengkajian terhadap efikasi dari Vaksin Zifivax ini rupanya telah dilakukan, dan diklaim mampu melawan Covid-19 dengan barian Delta, Alfa, Gamma hingga Kappa.
