Sri Mulyani Sebut Pemulihan Ekonomi Berjalan Cukup Cepat

- 31 Desember 2021, 06:15 WIB
Menkeu Sri Mulyani yang menjelaskan DAK non fisik untuk melindungi perempuan dan anak
Menkeu Sri Mulyani yang menjelaskan DAK non fisik untuk melindungi perempuan dan anak /Humas Setkab/Agung

Baca Juga: Kaleidoskop, Beberapa Peristiwa Besar yang Sulit Dilupakan di Tahun 2021

“Ini memberikan tambahan pendapat bagi pajak, bea keluar atau PNBP berupa royalti,” ujar Sri Mulyani.

Tak hanya itu, pemulihan ekonomi yang terakselerasi tidak hanya mendorong defisit APBN mengecil melainkan juga jumlah surat utang yang seharusnya di keluarkan tahun ini turut menurun lebih dari Rp300 triliun.

Sementara untuk 2022, Sri Mulyani mengatakan defisit APBN juga berpotensi terealisasi di bawah yang telah dirancang sebesar 4,8 persen dari PDB, karena telah memiliki basis kuat pada 2021.

Menurutnya, pendapatan negara yang kuat pada 2021 sekaligus masih adanya commodity boom dan Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) akan menjadi pendorong penerimaan tahun depan.

Baca Juga: Korupsi Dana Desa Sebesar 110 Juta, Bendahara Desa Ditahan Polisi

Meski demikian ia memastikan pemerintah akan tetap waspada pada tahun depan mengingat COVID-19 masih ada dan masyarakat masih membutuhkan stimulus termasuk booster vaksinasi.

“Perdagangan internasional tetap akan kuat tapi tidak akan sekuat 2021. Di sisi lain juga di negara maju terjadi inflasi tinggi dan suku bunga naik sehingga berdampak pada APBN kita dalam bentuk nilai tukar atau suku bunga meningkat,” ujar Sri Mulyani.***(Dicky Aditya/ Galamedia news)

Halaman:

Editor: Viko Karinda

Sumber: Galamedia News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah