TERAS GORONTALO – Perjalanan hidup mantan Kapolri Jenderal Polisi Hoegeng Imam Santoso hingga saat ini memang selalu menarik untuk dibicarakan.
Diketahui, dalam sejarah kepolisian di Indonesia, Hoegeng Imam Santoso merupakan mantan Kapolri Polri ke-5 dari tanggal 15 Mei 1968 hingga 2 Oktober 1971.
Dilansir dari Perpunas, Hoegeng Imam Santoso meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Rabu 14 Juli 2004 pukul 00.30 WIB.
Menariknya, semasa hidup Hoegeng sangat dikenal sebagai polisi yang jujur, sederhana, disiplin, dan anti korupsi.
Bahkan, setelah pensiun, Hoegeng menyambung hidup dengan menjadi seorang pelukis, penyiar radio dan lainnya.
Baca Juga: Ini Sosok Kapolri Jenderal Hoegeng, Ternyata Pernah Disebut Gus Dur Sebagai Polisi Jujur
Hal ini diungkapkan langsung oleh anak kedua mendiang Hoegeng Imam Santoso yakni Aditya Soetanto Hoegeng sebagaimana dilansir TerasGorontalo dari kanal YouTube Narasi TV.
“Saya juga baru tahu kalau saya dibiayai kuliah itu dari hasil jual lukisan beliau,” beber Aditya saat hadir dalam acara MataNajwa yang disiarkan stasiun televisi Trans7.
Bahkan kata Aditya, pada satu saat di buku waktu ayahnya jadi Menteri Iran negara Indonesia, mereka keluarga juga baru mengetahui hal itu dari cerita yang ada di buku peninggalan ayahnya.