TERAS GORONTALO - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran melalui Ketua Tim Komunikasi, Budisatrio Djiwandono, mengungkapkan bahwa program susu dan makan siang gratis.
Yang diusung oleh pasangan Prabowo-Gibran ini, baru dapat tercapai secara optimal pada 2029.
Menurut perhitungan mereka, target 82,9 juta penerima manfaat program ini baru bisa tercapai dalam waktu 4 tahun ke depan.
Budisatrio menjelaskan bahwa penyiapan anggaran untuk program ini dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan skala prioritas.
Program ini tidak akan menggantikan program lain yang sudah berjalan seperti BPJS atau KIP.
Sebaliknya, program ini diharapkan dapat menjadi penggerak UMKM dan perputaran ekonomi lokal.
Program makan siang gratis ini merujuk pada studi Badan Pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) UN World Food Programme (WFP), yang menunjukkan bahwa setiap dolar yang diinvestasikan dalam program makan siang di sekolah dapat menghasilkan dampak ekonomi sebesar sembilan dolar.
Menurut perhitungan TKN Prabowo-Gibran, program ini akan menghabiskan dana sekitar US$ 30 miliar (Rp 468,9 triliun) dengan mempertimbangkan asumsi Indeks $ 1 per makan seperti UN WFP.
Dana yang diinvestasikan diharapkan akan kembali dalam bentuk dampak ekonomi langsung atau tidak langsung, seperti penghematan keluarga miskin, peningkatan kecerdasan, peningkatan produktivitas, peningkatan kesehatan, dan perbaikan kesetaraan gender.
Untuk program ini juga diharapkan memberikan dampak positif dalam jangka panjang terhadap kesejahteraan petani, nelayan, peternak, dan UMKM.