Network
TERAS GORONTALO – Pemeran video mesum di bandara Yogyakarta yang memperlihatkan payudara dan organ intim, Siskaeee akhirnya di tahan. Terungkap Siskaeee telah mengoleksi ribuan video porno.
Siskaeee mendadak viral karena video porno nya yang memperlihatkan payudara dan organ intim di bandara Yogyakarta. Dalam video yang berdurasi 1 menit 23 detik itu pun membuat heboh publik.
Perlu diketahui, nama Siskaeee ini bukan nama sesungguhnya, melainkan hanya nama akun alter di media sosial, salah satunya di Twitter. Siskaeee merupakan konten creator video porno OnlyFan.
Baca Juga: Siskaeee Diduga Alami Gangguan Jiwa
Polisi pun mengungkap Siskaeee pelaku video porno di Bandara Internasional Yogyakarta ternyata memiliki pendapatan yang fantastis dari video – video porno.
Direskrimsus Polda DIY AKBP Roberto GM Pasaribu mengatakan, video-video porno Siskaeee ini diunggah dibanyak situs porno dan sudah dia lakukan sejak tahun 2017 silam.
Dari hasil video porno itu , Siskaeee diperkirakan mendapat penghasilan hingga Rp20 juta perbulan.
Baca Juga: Siskaeee Ternyata Banyak Fans dan Pernah Ditawarkan Main Film Dewasa
Namun sejak 2020 hingga 2021, Siskaeee diperkirakan mendapat pendapatan kotor mencapai hampir Rp2 miliar dari video porno berbayar yang dia unggah di banyak situs porno yang berbasis di luar negeri.
"Hasil penelusuran kami pelaku sudah mendapatkan pendapatan kotor hampir mencapai Rp2 miliar selama proses 2020 sampai dengan 2021," kata Roberto dalam konferensi pers di Mapolda DIY Selasa, 7 Desember 2021 kemarin dikutip Teras Gorontalo dari PRFM berjudul “Sejak 2020 Hingga 2021, Siskaeee Dapat Penghasilan Kotor Hampir Rp2 Miliar” .
Roberto menjelaskan, pihaknya tak ingin kasus ini terulang kembali. Oleh karenanya, pihaknya dibantu oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan penghapusan sebanyak 2000 video porono dan 3700 foto asusila dari Siskaeee.
Baca Juga: Siskaeee Sering Prank Bugil Didepan Ojek Online, Apa Motifnya?
"Kami berhasil mengamankan 2000 file video dan 3700 file gambar yang sudah kita take out semua dari media online yang ada ini dengan catatan agar tidak ada lagi yang meng-upload kemudian, dan kami meminta bantuan dari Kominfo," jelasnya.***
