"Kenapa NasDem membuat konvensi kalau akhirnya tidak ditetapkan dan tidak berhasil diantarkan sebagai calon resmi yang diakui oleh KPU berdasarkan konstitusi dan undang-undang yang ada," paparnya.
Baca Juga: Wadas Jatuhkan Elektabilitas Ganjar Pranowo, Hasil Survei Berada Dibawah Prabowo dan Anies
Surya Paloh menjelaskan pertarungan politik pada 2024 bakal kian keras dan sulit mengingat tidak hanya Partai Nasdem yang memiliki obsesi untuk menang, melainkan peserta pemilu lainnya juga akan bertarung.
"Kalau ingin mencapai objektif yang kita harapkan tentu diperlukan seluruh 'effort' tidak bisa setengah-setengah. Jadi, pembangunan infrastruktur partai yang sejak awal ini dan ketika kita sudah memiliki bagaimana kita merawatnya," ucapnya.
Yang tak kalah penting, sambungnya, bagaimana proses rekrutmen para tokoh baik itu tokoh formal menjadi tokoh-tokoh informal yang bisa diupayakan sedemikian rupa dengan menawarkan gagasan hingga Nasdem menjadi tempat pilihan bagi mereka.
Sementara beberapa informasi bahwa ada tiga nama yang digadang-gadang Partai Nasdem, karena pertimbangannya memiliki elektabilitas diatas rata-rata.
Tiga tokoh politik yang dimaksud yakni Kementerian Pertahanan yang juga Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto, Kader PDI Perjuangan yang juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Bahkan sebelumnya, Partai Nasdem terinformasi mengusung tokoh politik dari Mantan Walikota Bantu yang kini menjadi Gubernur Jawab Barat Ridwan Kamil.
Baca Juga: Ridwan Kamil Ingatkan Pesan Kang Jajang: Pria Buncit Biasanya Diincar Wanita Cantik