TERAS GORONTALO - Jabatan Komisaris Utama Pertamina yang dipegang Basuki Tjahaja Purnama kini menjadi lowong usai BTP alias Ahok memutuskan untuk mundur pada 2 Februari 2024.
Keputusan tiba-tiba ini ternyata sebagai bukti komitmen Ahok untuk dapat mendukung dan mengkampanyekan Calon Presiden (capres) nomor urut 2, Ganjar Pranowo pada Pemilu 2024.
Langkah yang diambil Ahok ini terbilang mengejutkan mengingat gaji fantastis sebagai Komisaris Utama Pertamina yang juga bakal dia lepas buntut keputusannya untuk mundur.
Ahok pernah secara terang-terangan mengenai gaji yang ia diterima Pertamina.
Dia mengaku, gaji yang diterimanya sekitar Rp 170 juta per bulan. Ia mengaku juga mendapat bonus di mana bonus itu 1% dari keuntungan perusahaan yang dibagi ke seluruh direksi, komisaris hingga level VP.
"Gaji Rp 170 jutaan per bulan. Jika ada sunting ada bonus tantiem 1% dari keuntungan dibagi untuk seluruh direksi komisaris dan seluruh manajemen SVP VP manager dll," katanya.
Ia menambahkan, besarnya gaji yang diterima juga tampak di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).