Network
TERAS GORONTALO – Kasus tewasnya Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang di dalangi eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo terungkap berkat jasa seorang wanita.
Wanita yang menyerahkan rekaman CCTV kejadian yang menewaskan Brigadir J yang didalangi Ferdy Sambo dan di eksekusi Bharada Eliezer atau Bharada E atas Instruksi Sambo, bukan wanita sembarangan.
Wanita tersebut adalah istri dari rekan Ferdy Sambo yaitu Kombes Baiquni Wibowo, meski rekaman CCTV hanya sebagian, rekaman CCTV tersebut ditemukan sudah dipindahkan ke eksternal Hardisk.
Baca Juga: CEK FAKTA : Ruang Rahasia Ferdy Sambo Akhirnya Ditemukan, Benarkah Banyak Orang Dieksekusi di Sini?
Penemuan CCTV dari depan rumah Ferdy Sambo ditemukan setelah Timsus menggeledah rumah Kombes Baiquni Wibowo pada 9 Agustus 2022.
Pada awalnya tim peyidik Bareskrim melakukan penggeledahan untuk mengungkap kasus yang menewaskan Brigadir J, hanya menemukan laptop yang sudah terbela dua dan memori yang telah dihancurkan.
Sehingga barang bukti yang mungkin bisa menyingkap kasus kematian Birgadir J yang didalangi Ferdy Sambo, file nya tidak bisa dibuka.
Tapi sebelum tim penyidik kembali dari rumah Kombes Baiquni Wibowo, istrinya menyerahkan sebuah eksternal hardisk.
Ternyata hardisk tersebut berisi dokumen yang dicari Timsus untuk mengusut kasus Brigadir J
Menanggapi hal tersebut Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun memberikan tanggapan melalui akun YouTube pribadinya.
“Tidak ada yang sempurna, semua pasti ada celahnya serapi-rapi apa pun,” tutur Refly Harun melalui akun YouTube pribadinya pada Minggu, 11 September 2022.
Menurut Refly Harun, Kompol Baiquni pasti menyesal tidak menghancurkan barang bukti tersebut.
“Barangkali nalurinya mengatakan ini bukti yang penting. Sehingga harus disimpan. Mungkin sebagai alat apalah, alat bargaining mungkin,” ucap Refly menduga.
Lulusan Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada itu mengatakan, kepolosan istri Baiquni justru membuat sang suami malah dipecat.
“Kepolosan istrinya yang membuat Baiquni harus menghadapi proses dan bahkan menjadi tersangka juga bersama Chuck Putranto dan lainnya,” tuturnya.
Meski menyesal, mungkin istri Kombes Baiquni membuat amal kebaikan.
“Dia berjuang terhadap kebenaran, meski suaminya dipecat,” ungkapnya.
Kombes Baiquni diperintahkan Ferdy Sambo untuk memusnahkan barang bukti CCTV di sekitar rumahnya.
Tapi sebelum dimusnahkan Baiquni Wibowo sempat menonton rekaman CCTV bersama Kompol Chuck Putranto, Kombes Agus Nurpatria, dan AKBP Arif Rahman.
Rekaman yang ditemukan tersebut adalah rekaman CCTV yang terpasang di pos pegamanan, depan rumah Ferdy Sambo.
Dari rekaman CCTV tersebut diketahui Ferdy Sambo, Ricky Rizal atau Bripka RR, Richard Eliezer (Bharada E), dan Kuat Maruf serta Putri Candrawathi diketahui merencanakan pembunuhan Brigadir J.
Pasalnya dalam rekaman tersebut terlihat Putri Candrawathi masuk ke rumah dinas pada pukul 17.16 WIB dengan mobil Lexus B1 MAH bersama Bripka RR dan Kuat Maruf
kemudian Brigadir J dan Bharatu Prayogi bersama Ferdy Sambo menyusul pada pukul 17.21 WIB dengna mobil Lexus B3194 RFP.
Ferdy Sambo yang datang tidak berhenti di depan rumah, tapi berjarak 5 meter dari pagar rumah.
Ketika keluar dari mobil, Ferdy Sambo terlihar menggunakan sarung tangan dan memegang pistol.
Bahkan terlihat pistolnya jatuh dan diambilkan oleh ajudannya dalam animasi yang dipublikasikan Polisi.
Disclimer: Artikel ini telah tayang di seputartangsel.pikiran-rakyat.com dengan judul “Rekaman CCTV Ungkap Kejahatan Ferdy Sambo, Diserahkan Seorang Wanita, Refly Harun: Tak Ada Kejahatan Sempurna”. ***
