Aktivis Irma Hutabarat mengatakan bahwa isu pelecehan seksual Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J terkesan dipaksakan.
Pasalnya pelecehan seksual yang dilaporkan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi sebelumnya telah diberhentikan karena tidak terbukti.
Namun tak lama, laporan Putri Candrawathi soal pelecehan seksual kembali dilanjutkan dengan tempat kejadian perkara yang berbeda.
Sontak Irma merasa bahwa isu pelecehan seksual tersebut dipaksakan karena menduga adanya pengalihan kasus atau skenario lainnya dari Ferdy Sambo.
"Jadi bertanya-tanya, segitu mustahilnya segitu tidak masuk akalnya tetap dipaksakan. Logika keras aja tidak masuk akal. Jadi kan ada sesuatu hal yang lebih besar dari itu yang harus dibelokan," kata Irma Hutabarat.
Jadi, Irma melanjutkan isu pelecehan seksual yang dimunculkan kembali diduga merupakan skenario lanjutan dari Ferdy Sambo.
"Apa yang kita dengar selama 60 hari ini sebetulnya pengalihan berkelanjutan dari skenario A,B,C,D tapi tidak jauh-jauh dari ranjang, perselingkuhan, oh nggak, ranjang coret, perselingkuhan coret, sekarang perkosaan," kata Irma.
Sehingga Irma mengatakan bahwa orang yang sudah membunuh, berbohong itu bukanlah apa-apa.
"Tidak ada kejahatan yang lebih keji, yang lebih tidak bisa dimaafkan adalah mengambil nyawa orang," kata Irma.