Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik mengatakan dalam kasus ini penyidik harus mengungkapkan dan memastikan siapa penembak Brigadir J yang sesungguhnya.
Hal ini dikarenakan publik dibuat kebingungan karena keterangan dari Bharada E dan Ferdy Sambo berbeda.
"Poinnya adalah penyidik memastikan siapa penembak Yosua? Antara FS dan Bharada E terjadi perbedaan keterangan. Bharada E bilang yang menembak adalah dirinya dan FS," kata Ahmad Taufan Damanik yang dikutip dari PMJ News pada Senin, 5 September 2022.
"Sebaliknya FS mengatakan hanya Bharada E, dia hanya menyuruh menembak," ujarnya.
Menurut Ahmad Taufan Damanik, pengungkapan kasus penembakan terhadap Brigadir J tersebut harus didukung dengan bukti-bukti yang kuat.
Bukti yang kuat itu harus mencakup apakah jumlah penembak Brigadir J itu satu orang, dua orang, atau bahkan tiga orang.
"Jadi perlu dipastikan dengan bukti-bukti pendukung siapa saja yang menembak Yosua, satu orangkah, dua orang atau mungkin saja tiga orang," pungkasnya.***