Menegangkan, Kronologis Penangkapan dan Eksekusi Letkol Untung Dalang G30S PKI, Sempat Dikira Copet!

- 5 September 2023, 22:05 WIB
Menegangkan, Kronologis Penangkapan dan Eksekusi Letkol Untung Dalang G30S PKI,  Sempat Dikira Copet!
Menegangkan, Kronologis Penangkapan dan Eksekusi Letkol Untung Dalang G30S PKI, Sempat Dikira Copet! /

 

TERAS GORONTALO - Berikut kronologis penangkapan dan eksekusi letnan kolonel Untung yang merupakan sosok dibalik G30S PKI.

Peristiwa gerakan september 30 (GERSTAPU) atau yang lebih dikenal dengan Gerakan 30 September oleh PKI ( G30S PKI ) merupakan sejarah kelam Indonesia.

Salah satu dalang penculikan 6 Jendral dan 1 perwira yang berakhir naas G30S PKI tersebut, ialah komandan batalion I resimen Cakrabirawa Letkol Untung.

 Baca Juga: Murka! Panglima TNI Yudo Margono Inturksikan Oknum Paspampres dan TNI Yang Tewaskan Warga diberi Hukuman...

Pasukan Cakrabirawa sendiri merupakan pasukan khusus pengawal presiden Soekarno.

Letkol Untung menghasut pasukan Cakrabirawa untuk terlibat dalam G30S PKI setelah termakan kabar burung soal adanya dewan jenderal yang ingin melengsarkan Soekarno.

Setelah usaha kudeta PKI yang dikomandoi oleh Letkol Untung gagal, para dalang peristiwa G30S PKI di tangkap dan diadili oleh pemerintah Indonesia.

Baca Juga: Viral! Sosok Kate Victoria, Anak SMA Yang Tantang Debat Jendral Bintang 4 di Kapolri Listyo Sigit

Lalu bagaimana proses penangkapan dan eksekusi salah satu dalam G30S PKI letkol Untung ?

Berikut kronologis penangkapan dan eksekusi Letkol Untung dilansir Teras Gorontalo dari kanal youtube Matahatipemuda.

Letnan Kolonel Untung sebelum terlibat dengan G30S PKI memiliki rekam jejak kemiliteran yang cukup mentereng.

Baca Juga: Pata Seca Sang Mesin Reproduksi Anak Para Bangsawan: Ayah dari 249 Anak Di Era Perbudakan Brazil

Letkol Untung pernah menjadi bawahan Soeharto sebagai letnal dalam batalyon sidigdo di kleco, solo pada 1950an.

Pangkat Letkol Untung naik bertahap setelah turut terlibat dalam berbagai misi penting salah satunya memimpin pasukan banteng raider batalyon 454 kodam Diponegoro dalam pembebasan Irian Barat.

Hingga menjelang tahun 1965 Letkol Untung sudah berpangkat Letnal Kolonel dan dipercaya menjadi Komandan pasukan pengawal presiden, Cakrabirawa.

Pada malam 30 September 1965, Letkol Untung ikut mengawal presiden Soekarno ketika menghadiri acara musyawarah Nasional ahli teknik di senayan hingga pukul 23.00 wib.

Setelah itu Letkol Untung berangkat ke lubang buaya, dekat pangkalan udara halim perdanakusuma untuk bertemu dan memberi komando pada pasukannya.

Dini hari 1 oktober 1965 pasukan Letkol Untung pun berangkat menculik jenderal jenderal angkatan darat yang diduga anggota dewan jenderal.

Pada awalnya, tujuan penculikan para dewan jenderal untuk dibawah ke hadapan panglima tertinggi presiden Soekarno.

Namun PKI punya rencana sendiri dengan membunuh para jenderal tersebut, PKI ingin melemahkan ABRI sehingga tujuan kudeta negara dari presiden Soekarno dan ABRI bisa tercapai.

Pada misi G30S PKI itu, ada 6 jenderal dan 1 letnan yang berhasil ditangkap dan berakhir di sebuah subur tua di lubang buaya.

Pagi harinya dalam siaran RRI pihak PKI mengklaim Letkol Untung telah berhasil mencegah kudeta para dewan jenderal.

"Untuk mencegah kup kontra revolusioner inilah yang mendorong Letnan Kolonel Untung mengadakan gerakan 30 september yang ternyata berhasil dengan baik." Bunyi siaran RRI pagi 1 Oktober 1965.

Pada siaran itu juga disebutkan Letkol Untung sebagai ketua dewan Revolusi, membuat Letkol Untung diburu bersama dewan Revolusi lain, salah satunya DN Aidit.

Setelah G30S PKI meletus dan gagal, Letkol Untung menghilang sejak 2 oktober hingga ditemukan pada 11 oktober 1965 dalam sebuah bus.

Pada tanggal 11 Oktober 1965 Letkol Untung berusaha kabur ke semarang dengan menggunakan bus dari kota tegal.

Namun tanpa diduga bus yang ditumpangi Letkol Untung turut ditumpangi oleh dua tentara yang mengenali Letkol Untung.

Letkol Untung yang tidak mau tertangkap memilih untuk melompat dari bus. Sialnya tubuh Letkol Untung menghantam sebuah tiang listrik.

Sial semakin bertambah saat orang orang disekitar mengira Letkol Untung adalah copet sehingga hajar masa.

menurut Misbach Yusa Biran dalam buku kenang-kenangan Orang bandel Letkol Untung tetap mencoba menunjukkan gengsi sebagai perwira dengan memposisikan diri sebagai orang yang tidak takut pada siksaan.

Setelah ditangkap, Letkol Untung diadili oleh sebuah pengadilan Mahkamah Militer luar biasa atau mahmilub dimana berkas pengadilan itu dibukukan dengan judul Gerakan 30 September di hadapan mahmilub perkara Letkol Untung.

berdasarkan keputusan Presiden pada tanggal 4 Desember 1965 Letkol Untung diberhentikan tidak hormat dari pangkat dan jabatannya terhitung mulai 30 September 1965.

Letkol Untung sendiri saat itu sangat yakin tidak akan dieksekusi mati dan akan dibebaskan karena kedekatannya dengan Soekarno dan Soeharto.

Namun pada tanggal 6 maret 1966 mahmilub memberi vonis hukuman mati kepada Letkol Untung.

Dimana vonis tersebut turut disetujui Menteri Panglima Angkatan Darat Letnan Jenderal Soeharto.

Sebelum dieksekusi mati, Letkol Untung sempat ditanyai permintaan terakhir.

Namun Letkol Untung tidak meminta apa apa dan pasrah meratapi nasib.

Letkol Untung akhirnya tewas setelah dieksekusi oleh regu tembak di cimahi, 1966.***

Editor: Viko Karinda


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah