Pandemi Covid-19, Jawa Barat Terjadi Peningkatan Malnutrisi Anak

- 7 Agustus 2021, 13:28 WIB
ilustrasi anak malnutrisi akut
ilustrasi anak malnutrisi akut /UNICEF/UN0276428/Almahbashi/

TerasGorontalo Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, ikut berdampak pada peningkatan malnutrisi anak di daerah Provinsi Jawa Barat.

Diketahui, malnutrisi adalah istilah luas yang menggambarkan staus gizi anak, bisa kekurangan gizi atau kelebihan gizi.

“Malnutrisi bisa terjadi karena anak tidak menkunsumsi nutrisi secara siembang. Pola makan yang buruk dapat meyebabkan anak tidak menkonsumsi sumber makanan dari kelompok karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral dengan seimbang,” kata dr. Andreas Wilson Setiawan dalam situsnya hellosehat tentang malnutrisi.

Baca Juga: Sempat Kontroversial, Vaksin Ini Diklaim Ampuh Lawan Varian Delta

Nah, kondisi yang terjadi di Jawa Barat ini sebagimana dikatakan Pakar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Dewi Marhaeni Diah Herawati pada Webinar bertema "Status Gizi Anak: Pemberian ASI dan Pencegahan Stunting" yang berlangsung beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, penyebab langsung yang menyebabkan kondisi itu terjadi adalah praktik menyusui yang tidak memadai dan pola makan yang buruk, ditambah praktik pengasuhan yang tidak optimal.

Baca Juga: Sebulan Meninggal, Keluarga Ungkap Kondisi Saat-saat Terakhir Paranormal Mbak You

"Kami melakukan e-monev mengenai dampak Covid-19 terhadap cakupan gizi sensitif di Provinsi Jawa Barat bersama 17 perguruan tinggi lain di Indonesia, hasilnya memang pandemi ini sangat memberikan dampak," ungkap Dewi dikutip dari PikiranRakyat, berjudul “Malnutrisi Anak di Jawa Barat Meningkat Selama Pandemi”.

Beberapa hal yang dapat dimonitor, antara lain cakupan ASI ekslusif yang terdampak berat, pemantauan pertumbuhan anak yang minim karena Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) tutup, serta Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) dan vitamin A yang praktis terhenti karena posyandu tutup.

Halaman:

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah