Penyandang Disabilitas Akan Dapat Vaksin Sinopharm Gratis, Sumbangan Dari Raja Uni Emirat Arab

- 30 Juli 2021, 21:07 WIB
Vaksin Sinopharm, vaksin yang rencananya akan diluncurkan secara berbayar oleh pemerintah Indonesia namun dianulir
Vaksin Sinopharm, vaksin yang rencananya akan diluncurkan secara berbayar oleh pemerintah Indonesia namun dianulir //www.reuters.com/ Tingshu Wang/

TerasGorontalo – Ratusan ribu penyandang disabilitas yang ada di Indonesia, akan mendapatkan vaksin sinopharm gratis, yang merupakan sumbangan dari Raja Uni emirat Arab (UEA).

Hal itu diungkapkan oleh Staff Khusus Presiden RI Angkie Yudistira, sebagaimana dikutip TerasGorontalo dari Pikiran Rakyat, yang menyebutkan kalau ada sekira 225.006 orang disabilitas yang akan menjadi target dari sumbangan vaksin sinoparhm dari Raja Uni Emirat Arab (UEA) tersebut.

Terinformasi, dari total 225.006 orang penyandang disabilits yang akan menjadi target pemberian vaksin sinopharm tersebut, sekira 60.824 penyandang disabilitas berada di Provinsi Jawab Barat.

Baca Juga : Ini Nilai Ambang Batas Yang Harus Dicapai Pelamar CPNS Dalam SKD

Masuknya Provinsi Jawa Barat sendiri, karena daerah itu sebagai salah satu wilyah yang masuk dalam peta resiko tinggi penularan covid-19, atau zona merah. Dimana, jumlah 60.824 orang disabilitas tersebut, hanya sekira 40 persen dari total penyandang disabilitas daerah itu, sebagaimana data dari Dinas Sosial Jawa Barat, yang mengungkapkan kalau daerah mereka mengoleksi sekira 150 ribuan orang disabilitas.

"Kami serahkan teknisnya, mekanisme dan distribusinya kepada provinsi," ujar Angkie Yudistira.

Selain Provinsi Jawab Barat, vaksin sinopharm tersebut nantinya akan diberikan juga ke Provinsi lain, yang memiliki peta zonasi penularan covid-19 yang masih tinggi.

Baca Juga : Apakah Makan Selama 20 Menit di Restorant Beresiko Tertular Covid-19? Ini Penjelasannya

Sementara itu, Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan kalau jumlah dosis vaksin sinpoharm yang akan diterima mereka, sekira adalah 121.648, yang nanti akan diperuntukkan bagi  60.824 penyandang disabilitas yang ad adi daerah itu dengan dosis 2 kali vaksin.

"Berapapun stok vaksin dari pusat kita ucapkan terima kasih. Walaupun kebutuhan Jabar sebetulnya sangat banyak karena penduduk kami terbanyak," kata Ridwan Kamil di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Jumat 30 Juli 2021.

Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kami mengatakan kalau mereka telah mempunyai skema untuk pemberian vaksinasi kepada para penyandang disabilitas dengan vaksin sinopharm tersebut.

Namun demikian, terinformasi sebelumnya kalau Pemprov Jawa Barat telah melakukan vaksinasi covid-19 kepada para penyandang disabilitas, khususnya di Kota Bandung pada Kamis 8 Juli 2021 lalu, dimana pelaksanaan tersebut digelar di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra Wyata Guna.

Baca Juga : Presiden Joko Widodo Minta Pelaku Usaha Jangan Putus Asa di Tengah Pandemi Covid-19

"Vaksinasi penyandang disabilitas di Jabar sudah dimulai dan kita sudah punya pengalaman waktu di Wyata Guna. Jadi kita sudah melakukan simulasi dari awal plus minusnya, prosesnya seperti apa, dan itu akan kita replikasi," tambah Kang Emil.

Untuk memaksimalkan proses vaksinasi bagi penyandang disabilitas tersebut, Kang Emil mengatakan kalau pihaknya akan menggelar vaksinasi di beberapa tempat, baik itu di Puskesmas, Sekolah, Pesantren, bahkan dengan menggunakan mobil khusus vaksinasi.

"Idealnya memang di puskemas tapi tidak akan bisa 100 persen direalisasikan dan butuh waktu lama. Kami akan gunakan juga sekolah, pesantren dan mobil vaksinasi, tapi waktunya dipisahkan supaya memudahkan petugas melakukan tindakan yang terukur," tuturnya.

Jumlah 121.648 vaksin sinopharm itu menurut Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Nina Susana Dewi, telah diterima dari Kementerian Kesehatan.

Dimana, jumlah vaksin tersebut sudah didistribusikan Pemprov Jawa Barat ke 27 Kabupaten/Kota yang ada di wilayah mereka, untuk para penyandang disabilitas yang tersebar di provinsi tersebut.

"Vaksinnya sudah datang dua dosis, kami akan membagi untuk 27 daerah sesuai jumlah penyandang disabilitas," kata Nina.

Noa mengatakan, dari sekitar 1.100 Puskesmas yang ada di Jabar, 90 persen sudah memiliki akreditasi untuk layanan penyandang disabilitas.

"Puskesmas yang sudah terakreditasi, sudah 90 persen, dan seharusnya mereka sudah punya layanan untuk penyandang disabilitas," ungkapnya. ***

 

Editor: Muhamad Junaidi Amra

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah