5 Alasan Nadiem Makarim Mengapa Siswa Harus Segera Sekolah Tatap Muka

- 29 Agustus 2021, 19:10 WIB
Mendikbudristek, Nadiem Makarim umumkan bantuan Kuota Belajar dan UKT Mahasiswa.*
Mendikbudristek, Nadiem Makarim umumkan bantuan Kuota Belajar dan UKT Mahasiswa.* //Instagram.com/@nadiemmakarim//

TERAS GORONTALO - Mendikbudristek Nadiem Makarim menginginkan agar siswa segera melakukan sekolah tatap muka (PTM).

Pasalnya menurut Nadiem Makarim, pembelajaran jarak jauh (PJJ) memiliki dampak yang menghawatirkan bagi kognitif hingga psikologi anak.

Pernyataan Nadiem Makarim ini disampaikannya pada raker dengan Komisi X DPR RI, belum lama ini.

Baca Juga: Beijing Dituduh Sembunyikan Informasi Asal Mula COVID-19, China: Manipulasi Politik

Hal ini sebagaimana dilansir terasgorontalo.com dari instagram @pelajar.news, pada Minggu, 29 Agustus 2021.

"Saya dari bulan Januari, bahkan dari tahun kemarin, Saya dan tim kami di Kemendikbudristek posisinya sudah jelas," kata Nadiem Makarim.

Baca Juga: Ini Makna Warna Hijau, Oranye, Merah pada Fitur Safe Entrance di Aplikasi Pedulilindungi

"Secepat dan seaman mungkin semua anak harus balik sekolah, itu posisi kita sudah sangat jelas," sambung Nadiem Makarim.

Alasan Nadiem Makariem gelar Sekolah Tatap Muka (PTM).

1. Anak kehilangan kesempatan belajar
Nadiem Makarim menegaskan, PJJ yang berlangsung hampir dua tahun ini telah mengakibatkan anak kehilangan belajar.

"Dalam hal ini, siswa telah mengalami kognitif learning loss," kata Nadiem Makarim.

Baca Juga: Bagaimana Kajian Kemendikbud Ristek Soal Pembelajaran Tatap Muka di Masa Pandemi COVID-19? Simak Penjelasannya

2. Kritisnya kondisi psikologis anak
Nadiem Makariem juga mengatakan, kondisi PJJ yang sudah terlalu lama ini, berdampak pada psikologi anak.

"Bahkan, hal ini sudah terlalu kritis," ujar Nadiem.

3. Penurunan capaian belajar
PJJ kata Nadiem, banyak risiko yang berpengaruh pada kualitas peserta didik.

"Learning loss yang terjadi pada siswa berdampak pada penurunan capaian belajar," kata Nadiem.

4. Banyak anak putus sekolah, terlebih perempuan
Nadiem mengungkapkan, banyak terjadi kasus anak putus sekolah selama PJJ.

"Terlebih pada anak perempuan. Di berbagai daerah, learning loss ini memiliki dampak permanen," uajr Nadiem.


5. Adanya kasus KDRT.
Menurut Nadiem, kekerasan dalam rumah tangga juga bisa terjadi dalam kondisi ini.

"Semua kita adalah orang tua, atau anak, atau punya teman. Yang sudah mengalami ketegangan melaksanakan PJJ. Jadi, ini harus segera kita akselerasi," kata Nadiem.***

Editor: Fahri Rezandi Ibrahim

 

Editor: Fahri Rezandi Ibrahim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah