Beda Perlakuan PDIP ke Gibran dan Budiman di Pilpres 2024, Jokowi Efek?

28 Oktober 2023, 06:35 WIB
Beda Perlakuan PDIP ke Gibran dan Budiman di Pilpres 2024, Jokowi Efek? /

TERAS GORONTALO - PDIP dianggap memberikan perlakuan berbeda ke Gibran Rakabuming Raka dan Budiman Sudjatmi terkait pilihan politik di pilpres 2024.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dinilai memberikan perlakuan yang berbeda terhadap kadernya yang memiliki pilihan berbeda di pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Pasalnya, hingga saat ini putra sulung Presiden Joko Widodo Gibran Rakabuming Raka belum mendapatkan surat pemecatan.

 Baca Juga: Mengerti Dinasti Politik yang Disematkan pada Jokowi, Benarkah Bahayakan Demokrasi?

Padahal, Budiman Sudjatmiko politisi PDIP yang mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai calon presiden di pilpres 2024 mendapatkan sangki tegas.

Sementara, Gibran Rakabuming Raka yang telah secara resmi menjadi calon wakil presiden Prabowo di pilpres 2024 belum diberikan sanksi.

Para petinggi PDIP pun telah buka suara terkait status Gibran Rakabuming Raka.

Baca Juga: Bawaslu RI: Enam Provinsi Rawan Politisasi Isu SARA

Ketua DPP PDIP Puan Maharani menjelaskan, status Gibran Rakabuming Raka masih sebagai kader.

"Enggak ada pengunduran diri, benar sudah bertemu, banyak hal yang dibicarakan, dan yaudah enggak masalah mas Gibran pamit dan ingin jadi cawapres dari mas Prabowo," ujarnya Rabu, 25 Oktober 2023 sebagaimana dikutip dari Pikiran Rakyat.

Meski telah telah menjadi cawapres Prabowo di pilpres 2024, Gibran masih berstatus kader PDIP.

Baca Juga: Kenapa Indonesia Sering Disebut Sebagai Negara Konoha, Ternyata ini Penyebabnya

"Enggak mengembalikan KTA, hanya pamit untuk menjadi cawapres pak Prabowo," lanjutnya.

Sementara itu, Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun menyebutkan, keanggotaan Gibran Rakabuming telah berakhir secara de facto usai jadi cawapres Prabowo.

"secara de facto, keanggotaan Gibran di PDI Perjuangan telah berakhir setelah pendaftarannya secara resmi menjadi bakal calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju," Kamis, 26 Oktober 2023, dikutip dari Antara.

Hal itu dikarenakan, Gibran Rakabuming dianggap tidak tegas lurus dengan instruksi partai.

"Bahwa saat ini Gibran tidak tegak lurus dengan instruksi partai, maka dia otomatis tidak lagi di PDI Perjuangan," lanjutnya.

Terbaru, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto pernyataan Puan Maharani terkait status Gibran Rakabuming sudah jelas.

"Jadi, sudah pamit. kalau sudah pamit itu kan sudah gamblang, sudah sangat jelas sekali," ujarnya, Jumat, 27 Oktober 2023, dikutip dari Antara.

Lebih lanjut, soal KTA milik Gibran Rakabuming akan diurus oleh DPC PDIP Surakarta selaku yang mengeluarkan.

"Maka ini sekarang Pak Rudy Surakarta kemarin sudah melaporkan kepada Ibu Ketua Umum karena mas Gibran dulu diberikan KTA melalui DPC Surakarta dan kemudian mas Gibran kan sudah pamit kepada mbak Puan," lanjutnya.

Gibran Rakabuming sendiri telah memberikan komentar soal statusnya di PDIP.

"statement mbak Puan juga sudah jelas, tidak perlu saya ulang-ulang lagi," ujarnya di Solo, Jumat, 27 Oktober 2023, dikutip dari Pikiran Rakyat.

Gibran Rakabuming pun turut mengomentari terkait saran dari ketua DPC PDIP Surakarta FX Hadi Rudyatmo agar dirinya untuk mundur secara santun dari PDIP dan mengembalikan KTA.

Menyikapi hal tersebut, Gibran Rakabuming akan segera menemui FX Rudy untuk membicarakannya.

"Oo... begitu ya, ya nanti saya temui Pak Rudy ya," ujarnya.

Tak sedikit yang menilai perbedaan sikap yang ditunjukkan oleh PDIP kepada Gibran Rakabuming dan Budiman tidak terlepas dari pengaruh Jokowi.

Dimana, ditengah isu keretakan presiden dengan Megawati, PDIP ingin menjaga hubungan dengan Jokowi dengan tidak memecat Gibran Rakabuming.***

Editor: Viko Karinda

Tags

Terkini

Terpopuler