Network
TERAS GORONTALO – Belum lama ini video singkat Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mendadak viral di media sosial.
Dalam video singkat yang viral di medsos, Menag Yaqut Cholil Qoumas yang beredar beberapa hari lalu, dianggap menyamakan suara Azan dengan gonggongan Anjing.
Beredar video singkat Menag Yaqut Cholil Qoumas, tak hanya menjadi perbincangan hangat di tengah-tengah masyarakat pada umumnya.
Namun video viral Menag Yaqut Cholil Qoumas tersebut, ikut dibicarakan para penghuni Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
Seperti salah satunya datang dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Komisi X DPR RI Desy Ratnasari yang disampaikan melalui akun Instagram miliknya @desyratnasariterdepan pada Jumat, 25 Februari 2022.
"Gunakan isu toleransi sesuai konteks dan situasi dimana masyarakat berada. Toleransi hadir karena kita mengedepankan introspeksi diri, meningkatkan empati dan saling menghargai akan kebutuhan orang lain yang hidup berdampingan dengan kita," ujarnya.
Baca Juga: Penggunaan Pengeras Suara di Masjid Diatur Negara, Menag Yaqut: Meningkatkan Ketenteraman Masyarakat
Dengan beredarnya video viral Menag Yaqut Cholil Qoumas di media sosial dan menjadi hangat di tengah-tengah masyarakat, perlu adanya permintaan maaf dari bersangkutan.
"Semoga Menag segera menyatakan permintaan maaf secara terbuka dengan didampingi oleh tokoh-tokoh Agama Islam Indonesia," harap Desy Ratnasari yang juga Ketua DPW PAN Jawa Barat.
Sementara itu, Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto ikut menyuarakan terkait video singkat Menag Yaqut Cholil Qoumas.
"Seharusnya Menteri Agama tidak mengambil perumpamaan Suara Azan di TOA dengan gonggongan anjing," ujar Yandri Susanto dikutip melalui akun Instagram @amanatnasional.
Karena menurut Yandri Susanto yang juga Wakil Ketua Umum PAN menyampaikan jika benar video singkat Menag Yaqut Cholil, maka menurut tidak layak perumpamaan seperti itu.
"Perumpamaan ini tidak pas dan menimbulkan kegaduhan di masyarakat," katanya.
Untuk itu, Yandri katakan, bagaimana pun Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas harus secepatnya mengambil langkah terbaik untuk mengobati luka masyarakat Indonesia.
"Sebaiknya Menag segera meralat ucapan itu," pungkasnya.***
