TERAS GORONTALO, JAKARTA - Efisiensi yang terwujud dari transformasi digital menjadi salah satu kunci PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membukukan laba Rp51,4 triliun sepanjang 2022.
Angka ini melesat 67,15% secara tahunan seiring menurunnya rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO).
Pengamat perbankan dari Binus University Doddy Ariefianto menilai, menurunnya rasio BOPO perseroan tidak terlepas dari transformasi digital yang dilakukan perusahaan.
“Digital itu bisa menghemat banyak. Minimal dari penggunaan kertas dan belum lagi mempercepat proses bisnis dan akuisisi nasabah,” katanya, Rabu (8/2).
Doddy menjabarkan transformasi digital akan menekan beban operasional bank.
Dengan demikian, rasio BOPO bank yang telah mengimplementasikan teknologi dalam banyak sendi bisnis akan ikut menurun.
Selain itu, dampak digitalisasi juga akan terlihat pada struktur dana bank.
Kanal digital lazimnya akan meningkatkan dana murah atau current account saving account (CASA) sehingga dapat menekan biaya dana atau cost of fund (CoF).