Silsilah dan Sejarah Kekaisaran Ottoman yang Pernah Kuasai Konstantinopel, Yerusalem, Mekah dan Madinah

- 21 Oktober 2023, 12:12 WIB
Silsilah dan Sejarah Kekaisaran Ottoman yang Pernah Kuasai Konstantinopel, Yerusalem, Mekah dan Madinah
Silsilah dan Sejarah Kekaisaran Ottoman yang Pernah Kuasai Konstantinopel, Yerusalem, Mekah dan Madinah /

Berikut Sejarah Berdirinya Kekaisaran Ottoman;

Kekaisaran Ottoman berawal pada paruh kedua abad ke-13, ketika bangsa Turki yang berasal dari Turkestan melakukan migrasi besar ke wilayah Asia Kecil. Mereka tinggal di daerah sekitar sungai Amu Darya, Tabaristan, dan Gorgan.

Kontak pertama antara bangsa Turki dengan Muslim terjadi pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab dan berlanjut pada masa Khalifah Utsman bin Affan. Bangsa Turki kemudian berperan penting dalam Kekhalifahan Abbasiyah, dan kesempatan ini terbuka oleh Khalifah Al Mu'tasim.

Pada masa itu, bangsa Turki berhasil mendirikan Kesultanan Seljuk yang berakhir pada masa pemerintahan Ghiyatsuddin Abu Syuja' Muhammad. Ketika Kesultanan Seljuk mengalami kehancuran akibat serangan Mongol, sekelompok orang di bawah pimpinan Sulaiman bermigrasi untuk menghindari serangan tersebut. Kepemimpinan Sulaiman kemudian dilanjutkan oleh putranya, Ertugrul.

Ertugrul mendapatkan sebidang tanah di barat Anatolia dari Kesultanan Seljuk. Pada masa pemerintahannya, ia memperluas wilayah kekuasaannya dan berhasil mengalahkan Byzantium serta menggetarkan lawan-lawannya.

Setelah Ertugrul, kepemimpinan dilanjutkan oleh Utsman, yang memperluas wilayah kekuasaan hingga mencapai Byzantium. Pada masa pemerintahan Utsman, Kekaisaran Ottoman secara resmi berdiri.

Kekaisaran Ottoman menjadi kerajaan terbesar dan paling lama berkuasa dalam sejarah, selama lebih dari enam abad (1281-1924). Mereka berhasil menguasai wilayah Arab serta wilayah antara Kaukasus dan kota Wina, dan bahkan mempengaruhi wilayah seperti Trace, Macedonia, Thessaly, Bosnia, Herzegovina, Bulgaria, Albania, dan sekitarnya.

Kerajaan Utsmaniyah juga menjalin hubungan dengan raja-raja Islam di Indonesia, seperti raja Aceh dan Banten, yang mengutus utusan dan meminta pengakuan gelar sultan dari Istanbul.

Ibukota Kekaisaran Ottoman berpindah-pindah selama berbagai ekspansi yang dilakukan. Sebelum Utsman I menjadi pemimpin, kota Sogud dijadikan ibukota. Kemudian, setelah mereka menaklukkan Broessa pada tahun 1317, Broessa dijadikan ibukota hingga pemerintahan Murad I.

Namun, pada masa pemerintahan Murad I, kota Adrianopel ditaklukkan dan dijadikan ibukota hingga penaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453 oleh Muhammad II, yang kemudian mengganti namanya menjadi Istanbul sebagai ibukota terakhir Kekaisaran Ottoman.

Halaman:

Editor: Viko Karinda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah