Silsilah dan Sejarah Kekaisaran Ottoman yang Pernah Kuasai Konstantinopel, Yerusalem, Mekah dan Madinah

- 21 Oktober 2023, 12:12 WIB
Silsilah dan Sejarah Kekaisaran Ottoman yang Pernah Kuasai Konstantinopel, Yerusalem, Mekah dan Madinah
Silsilah dan Sejarah Kekaisaran Ottoman yang Pernah Kuasai Konstantinopel, Yerusalem, Mekah dan Madinah /
  • Osman I, Turki
  • Orhan, Turki
  • Murad I, Yunani
  • Bayezid I, Yunani
  • Mehmed I, Turki
  • Murad II, Turki
  • Mehmed II, Turki
  • Bayezid II, Turki
  • Selim I, Yunani
  • Suleiman I, Yunani
  • Selim II, Polandia
  • Murad III, Italia (Venesia)
  • Mehmed III, Italia (Venesia)
  • Ahmad I, Yunani
  • Mustafa I, Abkhazia
  • Osman II, Yunani atau Serbia (?)
  • Murad IV, Yunani
  • Ibrahim, Yunani
  • Mehmed IV, Ukraina
  • Suleiman II, Serbia
  • Ahmad II, Polandia
  • Mustafa II, Yunani
  • Ahmad III, Yunani
  • Mahmud I, Yunani
  • Osman III, Serbia
  • Mustafa III, Perancis
  • Abdulhamid I, Hungaria
  • Selim III, Georgia
  • Mustafa IV, Bulgaria
  • Mahmud II, Georgia
  • Abdulmecid I, Georgia atau Rusia (?)
  • Abdulaziz I, Rumania
  • Murad V, Georgia
  • Abdulhamid II, Armenia atau Rusia (?)
  • Mehmed V, Albania
  • Mehmed VI, Georgia

Keruntuhan Kekaisaran Ottoman

Keruntuhan Kekaisaran Ottoman terjadi setelah Sultan Sulaiman al-Qanuni meninggal pada tahun 1566. Kesultanan ini mengalami kelemahan dalam menemukan pengganti yang kuat, sehingga negara-negara lain mulai meningkatkan serangan terhadapnya.

Penemuan jalur perdagangan alternatif Eropa ke Asia dan kebangkitan kerajaan-kerajaan Eropa juga melemahkan perekonomian Kekaisaran Ottoman. Sistem militer yang sebelumnya efektif dan birokrasi yang sudah berjalan selama berabad-abad menjadi kelemahan di bawah pemerintahan sultan yang lemah.

Selain itu, perubahan teknologi militer di Eropa memberikan keunggulan kepada pasukan Eropa dalam pertempuran. Konservatisme agama yang mulai berkembang di dalam kesultanan juga menghambat inovasi militer dan membuat pasukan Sipahi yang sebelumnya ditakuti menjadi tidak relevan.

Pemberontakan internal seperti Pemberontakan Jelali dan Pemberontakan Yenisari juga mengakibatkan ketidakstabilan politik dan pemberontakan di wilayah Anatolia.

Pada paruh kedua abad ke-16, kesultanan ini mengalami krisis moneter akibat inflasi yang tinggi. Pengaruh Spanyol dari benua baru menyebabkan devaluasi mata uang Kekaisaran Ottoman, sehingga perekonomian negara terganggu.

Di sisi politik, negara-negara Eropa aktif mengadu domba dan memanfaatkan nasionalisme dan separatisme di wilayah kesultanan untuk menghancurkan kekuasaannya. Gerakan misionaris dan orientalis Eropa juga berperan dalam merusak pemahaman Islam dan mencoba mengubah sistem pemerintahan dan hukum Islam dengan sistem Barat.

Kemudian, pada abad ke-20, Mustafa Kemal Pasha (Atatürk) muncul sebagai tokoh yang melakukan reformasi di Turki dengan mengadopsi model Barat secara sekuler. Pada tanggal 3 Maret 1924, Mustafa Kemal Pasha berhasil meruntuhkan kekhalifahan Turki Utsmaniyah dan menghapuskan sistem Islam dari negara, menggantinya dengan sistem republik yang sekuler.***

Halaman:

Editor: Viko Karinda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah