Namun, banyak yang tidak tahu jika makanan yang diberikan justru dapat memicu penyebaran virus di dalam tubuh semakin parah.
”Kebiasaan makan tinggi lemak akan memengaruhi reseptor tempat melekatnya SAR-COV2 sehingga lebih mudah masuk ke dalam tubuh,” ujarnya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Bertambah 19 Agustus 2021
Lemak jenuh juga meningkatkan pengeluaran mediator proinflamasi dari sel imun sehingga memperparah gejala.
Diet tinggi lemak memengaruhi kondisi bakteri baik dalam usus sehingga membuat peradangan menyeluruh dan menurunkan sistem imun.
Menurut Juwalita, makanan atau minuman dari bahan segar dan bukan hasil pemrosesan, seperti sayur, buah, rempah, dan kacang-kacangan direkomendasikan pada saat pandemi Covid-19, terutama untuk para isoman.
Baca Juga: BNPB Prediksi Puncak Kemarau Terjadi di Bulan Agustus 2021
Makanan dari bahan segar mengandung nutrisi alami, seperti vitamin C, vitamin D, zinc, selenium, zat besi, dan protein.
”Berbagai nutrisi ini sangat krusial bagi tubuh, akan tetapi tidak selalu bisa dipenuhi dari asupan makanan sehari-hari. Hal ini cukup menjadi tantangan, terutama bagi pasien Covid-19 yang kehilangan nafsu makan,” tutur dr. Juwalita. ***
Editor: Fahri Rezandi Ibrahim