Network
TERAS GORONTALO - Adian Napitupulu merupakan seorang Anggota DPR RI dari partai PDI Perjuangan, mengemukakan pandangannya tentang industri pertambangan di Indonesia dalam konteks yang relevan di tingkat internasional.
Dikatakan Adian Napitupulu, pertambangan di Indonesia memiliki potensi untuk memengaruhi kondisi di tingkat internasional. Namun, dia juga mengakui bahwa sektor pertambangan di negara ini menghadapi masalah yang sangat kompleks.
"Masalah-masalah ini terpusat di sini. Polisi, Gakum KLHK, ESDM, dan termasuk saya sendiri juga bagian dari masalah ini," ungkapnya.
Baca Juga: Bos BUMN Tambang 'Diserang Adian Napitupulu: Kualitas Hidup Direksi Meningkat, Rakyat Gak!
Dalam sebuah video yang diunggah oleh salah satu akun di Snack Video, Adian Napitupulu menyatakan bahwa para pelaku masalah ini berkumpul untuk membahas masalah di luar kendali yang mereka ciptakan sendiri.
"Mengapa saya mengatakan demikian? Misalnya, IUP (Izin Usaha Pertambangan) dikeluarkan, tetapi izin IPPPKH (Izin Pengelolaan Pemanfaatan Perhutanan Kawasan Hutan) belum selesai. IPPPKH habis masa berlakunya, tetapi IUP sudah dikeluarkan. RKAB (Rencana Kerja dan Anggaran Biaya) dikeluarkan," ungkapnya.
Seseorang telah mengeluarkan miliaran rupiah untuk mengurus IUP dan RKAB, tetapi mereka tidak dapat menjalankan bisnis mereka.
"Akhirnya mereka tidak dapat melakukan penambangan, sehingga mereka menjadi penambang lahan koridor. Jika mereka tidak memiliki dokumen, mereka memanggilnya 'Dokter' (dokumen terbang)," kata Adian Napitupulu.
